Indonesia memang dianugerahi tanah yang subur dan air yang melimpah, sehingga tumbuh-tumbuhan dan pepohonan bisa hidup dan menghasilkan bahan-bahan makanan yang kita konsumsi sampai saat ini, bahkan pepohonan itu bekerja keras untuk menyerap dan menyimpan zat karbon dioksida yang dihasilkan oleh makhluk hidup lainnya. Jika diuraikan lebih jauh, maka kita akan tahu bahwa begitu beruntungnya masyarakat Indonesia karena dianuherahi semua kekayaan alam yang melimpah ruah.
Kita juga tidak boleh melupakan bahwa apa yang kita nikmati saat ini adalah berkat jasa para leluhur kita yang telah menjaga dan melestarikan apa yang telah diberikan Tuhan.
Tapi, yang terjadi saat ini sangat memilukan hati. Kepekaan akan pelestarian lingkungan menurun drastis, pohon ditebangi, hutan digunduli, semua digantikan dengan bangunan-bangunan yang hanya bisa dinikmati oleh segelintir orang. Bahkan, ada yang tidak berfikir panjang dan lantas membakar hutan hanya sekedar untuk membuka lahan, dengan alasan lebih hemat biaya, tanpa memikirkan dampak yang akan terjadi dalam jangka panjang.
Baru-baru ini telah terjadi kebakaran hutan dan lahan di Kecamatan Pamulatan Kabupaten Ogan Ilir dan beberapa area lainnya. Hal ini kemudian menjadi perhatian salah satu calon Gubernur Sumsel Syahrial Oesman, ia kemudian mengungkapkan dua hal sederhana yang harus diperhatikan terkait pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan.
Pertama, deteksi dini dengan penyuluhan secara efektif kepada warga untuk tidak mengambil jalan pintas membakar ketika ingin membuka lahan pertanian, menentukan skala prioritas pengawasan pada wilayah-wilayah yang rawan terjadi pembakaran atau kebakaran.
Kedua, menbuat standar tindakan dengan dukungan tim darat yang terlatih, bermotivasi tinggi, dengan peralatan dan pengalaman yang cukup, yang tentunya tetap didukung penuh oleh warga sekitar tempat kena bencana kebakaran.
Syahrial Oesman menambahkan bahwa aparat harus bahu membahu untuk menghentikan kebakaran hutan dan lahan di Sumsel.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H