Mohon tunggu...
Fajar Efendi Daulay
Fajar Efendi Daulay Mohon Tunggu... Guru - Guru SMKN 7 Medan

Seorang anak muda yang mengabdikan dirinya dalam dunia pendidikan. Merupakan seorang guru pemasaran di SMK Negeri 7 Medan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menjadi Seorang Pemenang Olimpiade Guru Nasional

7 Agustus 2018   16:04 Diperbarui: 7 Agustus 2018   16:20 565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alat Peragaku Sayang Alat Peragaku Malang

Setiap peserta harus mengajar dengan alat peraga yang telah dibuatnya. Berbagai macam alat peraga ditampilkan, mulai dari kerajinan tangan seperti membuat vas bunga, rumah-rumahan, tas, bunga dari kulit kerang. Pengolahan seperti membuat empek-empek, wedang jahe, es krim. Produk-produk tersebut sangat diburu oleh dewan juri dan panitia.  

Sementara itu, alat peraga yang penulis tampilkan tak sedikitpun dicari bahkan ditanya oleh dewan juri dan panitia. Kondisi ini membuat penulis down sampai ke titik nadir. Dengan berat hati penulis letakkan di bawah meja dan masukkan ke dalam tas.  Namun, tanggapan positif dari teman-teman atas alat peraga yang penulis gunakan sebagai obat pelipur lara.

Optimisme Membawaku Mendekati Nya

Berangkat ke Mataram dengan optimisme tinggi. Penulis memasang target juara I meski penulis menyadari sangan di mata pelajaran ini sangat tidak mudah. Penulis menyadari bahwa selain usaha maksaimal maka kita harus berdoa dan mendekati Nya secara maksimal pula. Tahajud, sedekah, shalat tepat waktu di gas dengan kecepatan tinggi. Beroda hingga air membasahi pipi. 

Dengan kesemuanya itu, penulis masih yakin untuk juara I. Namun di malam terakhir sebelum pengumuman, ada kejadian unik yang penulis alami. Ketika meminta kepada Nya untuk juara I, namun yang tertanam dibenak punulis adalah juara III. Semenjak itu penulis tersadar bahwa apa yang diinginkan belum tentu terbaik bagi penulis namun apa yang dikasih oleh Nya pastilah terbaik buat punulis.

Buat Finalis di tahun 2019

Siapapun anda, dimanapun anda berada. Juara nasional tidak akan dapat diraih tanpa usaha yang maksimal. Paksakan diri anda untuk melampaui batas maksimal tersebut. Perbanyak diskusi dan latihan. 

Selain itu, jangan lupa anda tidak ada apa-apanya tanpa Nya. Sehingga ketika anda berhasil menjadi pemenang, jangan lupa anda masih tetap tidak ada apa-apanya tanpa Nya. Ingat, buang dalam benakmu bahwa ilmu itu mahal sehingga anda bagai katak dalam tempurung. Namun, tanamkan bahwa ilmu itu adalah amal sehingga anda bagai jendela dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun