Mohon tunggu...
Fajar Dwiyana
Fajar Dwiyana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UNIKOM

Seorang mahasiswa pada umumnya yang berkuliah di UNIKOM jurusan Ilmu Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Opini: Menilik Debat Capres Pertama, Anies dan Prabowo Saling Buka Kartu?

17 Desember 2023   17:24 Diperbarui: 17 Desember 2023   17:24 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Debat capres pertama yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Selasa, 12 Desember 2023, menjadi ajang bagi ketiga capres, yaitu Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo, untuk menyampaikan visi dan misi mereka kepada publik. Ini merupakan hal yang menarik, mengingat ini merupakan pengalaman ke-2 saya sebagai pemilih untuk pemilihan umum, setelah sebelumnya saya juga ikut berpartisipasi pada pemilu pada tahun 2019 lalu.

Debat ini berlangsung selama dua jam dan disiarkan langsung oleh berbagai televisi swasta. Dalam debat ini, ketiga capres saling melontarkan argumen dan kritik.

Adu argumen antara Prabowo Subianto dan Anies Baswedan menjadi salah satu hal yang paling menarik perhatian publik. Adu argumen ini terjadi pada sesi tanya jawab yang diajukan oleh moderator, Rosi Honandar.

Pertanyaan yang diajukan Rosi Honandar kepada Prabowo dan Anies adalah tentang demokrasi di Indonesia. Rosi menanyakan kepada Prabowo apakah demokrasi di Indonesia berjalan dengan baik, mengingat banyaknya kritik yang dilayangkan kepada pemerintah. Prabowo menjawab bahwa demokrasi di Indonesia berjalan dengan baik. Ia menyebut bahwa Anies Baswedan sendiri bisa menjadi gubernur DKI Jakarta karena demokrasi. 

"Kalau demokrasi tidak berjalan, Pak Anies tidak mungkin jadi gubernur," kata Prabowo. Jawaban Prabowo ini langsung ditanggapi oleh Anies. Anies menyebut bahwa demokrasi di Indonesia tidak berjalan dengan baik karena minimnya oposisi. "Demokrasi tidak hanya sekadar ada pemilihan umum, Pak Prabowo. Demokrasi juga harus ada oposisi yang bisa mengkritik pemerintah," kata Anies.

Adu argumen antara Prabowo dan Anies ini pun berlanjut. Prabowo menyebut bahwa Anies tidak perlu mengeluh tentang demokrasi karena Anies sendiri pernah menjadi bagian dari pemerintahan Jokowi. "Kalau Pak Anies tidak suka dengan demokrasi, kenapa dulu Pak Anies mau jadi bagian dari pemerintahan Pak Jokowi?" kata Prabowo. Anies pun membalas serangan Prabowo ini. Anies menyebut bahwa ia pernah menjadi bagian dari pemerintahan Jokowi untuk memperbaiki demokrasi di Indonesia. "Saya pernah menjadi bagian dari pemerintahan Pak Jokowi untuk memperbaiki demokrasi," kata Anies. Adu argumen antara Prabowo dan Anies ini pun menjadi perbincangan publik. Banyak yang menilai bahwa adu argumen ini menunjukkan perbedaan pandangan antara Prabowo dan Anies tentang demokrasi di Indonesia.

Selain adu argumen antara Prabowo dan Anies, debat capres perdana ini juga menyinggung berbagai isu penting lainnya, seperti pemerintahan, hukum, HAM, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, pelayanan publik, dan kerukunan warga.

Berikut adalah beberapa poin penting yang menjadi pembahasan dalam debat tersebut:

  • Anies Baswedan

Anies Baswedan menekankan pentingnya perubahan dalam pemerintahan Indonesia. Ia menyebut bahwa pemerintahan saat ini sudah tidak lagi relevan dengan kebutuhan rakyat. Anies juga mengkritik pemerintahan saat ini yang dinilainya terlalu sentralistik dan tidak melibatkan masyarakat.

Anies menawarkan visi pemerintahan yang bersih, transparan, dan akuntabel. Ia juga menawarkan visi pemerintahan yang berpihak kepada rakyat dan menciptakan lapangan kerja.

  • Prabowo Subianto

Prabowo Subianto menawarkan visi pemerintahan yang kuat dan berwibawa. Ia menyebut bahwa Indonesia perlu memiliki pemerintahan yang mampu melindungi kedaulatan dan kepentingan bangsa. Prabowo juga menawarkan visi pemerintahan yang mampu meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan rakyat.

Prabowo mengkritik pemerintahan saat ini yang dinilainya terlalu lemah dan tidak mampu mengatasi berbagai masalah bangsa. Ia juga mengkritik pemerintahan saat ini yang dinilainya terlalu bergantung pada asing.

  • Ganjar Pranowo

Ganjar Pranowo menawarkan visi pemerintahan yang adil dan berpihak kepada rakyat kecil. Ia menyebut bahwa Indonesia perlu memiliki pemerintahan yang mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat dan mengurangi ketimpangan sosial. Ganjar juga menawarkan visi pemerintahan yang mampu menjaga kerukunan dan kedamaian antarwarga.

Ganjar mengkritik pemerintahan saat ini yang dinilainya terlalu korup dan tidak mampu mengatasi masalah kemiskinan. Ia juga mengkritik pemerintahan saat ini yang dinilainya terlalu berkiblat pada Barat.

Berikut adalah beberapa contoh penjelasan dari masing-masing capres:

  • Pemerintahan

Anies Baswedan: "Pemerintahan saat ini sudah tidak lagi relevan dengan kebutuhan rakyat. Pemerintahan saat ini terlalu sentralistik dan tidak melibatkan masyarakat. Kita perlu memiliki pemerintahan yang bersih, transparan, dan akuntabel. Pemerintahan juga harus berpihak kepada rakyat dan menciptakan lapangan kerja."

Prabowo Subianto: "Indonesia perlu memiliki pemerintahan yang kuat dan berwibawa. Pemerintahan harus mampu melindungi kedaulatan dan kepentingan bangsa. Pemerintahan juga harus mampu meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan rakyat."

Ganjar Pranowo: "Indonesia perlu memiliki pemerintahan yang adil dan berpihak kepada rakyat kecil. Pemerintahan harus mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat dan mengurangi ketimpangan sosial."

  • Hukum

Anies Baswedan: "Indonesia perlu memiliki penegakan hukum yang adil dan tidak diskriminatif. Pemerintah harus meningkatkan perlindungan HAM dan hak-hak minoritas."

Prabowo Subianto: "Pemerintah harus memperkuat upaya pemberantasan korupsi. Pemerintah juga harus meningkatkan perlindungan HAM dan hak-hak minoritas."

Ganjar Pranowo: "Pemerintah harus meningkatkan penegakan hukum yang adil dan tidak diskriminatif. Pemerintah juga harus meningkatkan perlindungan HAM dan hak-hak minoritas."

  • Pemberantasan korupsi

Anies Baswedan: "Korupsi merupakan musuh utama bangsa Indonesia. Pemerintah harus memperkuat upaya pemberantasan korupsi."

Prabowo Subianto: "Pemerintah harus memperkuat upaya pemberantasan korupsi. Pemerintah juga harus meningkatkan transparansi dan akuntabilitas."

Ganjar Pranowo: "Pemerintah harus memperkuat upaya pemberantasan korupsi. Pemerintah juga harus meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemberantasan korupsi."

  • Penguatan demokrasi

Anies Baswedan: "Demokrasi merupakan pilar utama negara Indonesia. Pemerintah harus memperkuat demokrasi dengan meningkatkan partisipasi masyarakat dan kebebasan berpendapat."

Prabowo Subianto: "Demokrasi merupakan pilar utama negara Indonesia. Pemerintah harus memperkuat demokrasi dengan meningkatkan peran lembaga-lembaga demokrasi."

Ganjar Pranowo: "Demokrasi merupakan pilar utama negara Indonesia. Pemerintah harus memperkuat demokrasi dengan meningkatkan kualitas pendidikan politik masyarakat."

  • Pelayanan publik

Anies Baswedan: "Pemerintah harus meningkatkan kualitas pelayanan publik. Pemerintah juga harus mendekatkan pelayanan publik kepada masyarakat."

Prabowo Subianto: "Pemerintah harus meningkatkan kualitas pelayanan publik. Pemerintah juga harus meningkatkan profesionalisme aparat birokrasi."

Ganjar Pranowo: "Pemerintah harus meningkatkan kualitas pelayanan publik. Pemerintah juga harus meningkatkan transparansi dan akuntabilitas."

  • Kerukunan warga

Anies Baswedan: "Indonesia perlu menjadi negara yang bersatu dan damai. Pemerintah harus menjaga kerukunan antarwarga dan mencegah konflik sosial."

Prabowo Subianto: "Indonesia perlu menjadi negara yang bersatu dan damai. Pemerintah harus meningkatkan toleransi dan pemahaman antarumat beragama."

Ganjar Pranowo: "Indonesia perlu menjadi negara yang bersatu dan damai. Pemerintah harus meningkatkan kesejahteraan rakyat dan mengurangi ketimpangan sosial."

  • Kesimpulan

Debat capres perdana yang digelar pada Selasa, 12 Desember 2023, merupakan ajang yang penting bagi ketiga capres untuk menyampaikan visi dan misi mereka kepada publik. Debat ini juga menjadi ajang bagi publik untuk menilai ketiga capres dan memilih siapa yang paling cocok menjadi presiden Indonesia selanjutnya.

Dari debat ini, publik bisa melihat bahwa ketiga capres memiliki visi dan misi yang berbeda-beda. Prabowo Subianto menawarkan visi pemerintahan yang kuat dan berwibawa, Anies Baswedan menawarkan visi pemerintahan yang bersih dan berpihak kepada rakyat, dan Ganjar Pranowo menawarkan visi pemerintahan yang adil dan berpihak kepada rakyat kecil.

  • Respon penulis sebagai Gen-Z mengenai debat capres pertama

Secara umum, respon Gen-Z (termasuk saya) terhadap debat capres perdana pada Selasa, 12 Desember 2023, cukup positif. Banyak Gen-Z yang menilai bahwa debat tersebut cukup menarik dan informatif. Mereka juga mengapresiasi ketiga capres yang telah menyampaikan visi dan misi mereka dengan jelas dan lugas.

Namun, ada beberapa hal yang menjadi perhatian Gen-Z dari debat tersebut. Pertama, mereka menilai bahwa debat tersebut masih terlalu fokus pada adu argumen antarcapres. Gen-Z berharap bahwa debat-debat selanjutnya bisa lebih fokus pada pembahasan isu-isu penting yang dihadapi Indonesia.

Kedua, Gen-Z menilai bahwa debat tersebut masih terlalu formal dan kaku. Mereka berharap bahwa debat-debat selanjutnya bisa lebih santai dan interaktif, sehingga lebih menarik untuk ditonton..

Siapa yang akan menang dalam debat capres selanjutnya? Masih terlalu dini untuk memprediksinya. Namun, debat perdana ini telah menunjukkan bahwa ketiga capres siap untuk bersaing dalam pemilihan presiden 2024.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun