Mohon tunggu...
Fajar Dwiyana
Fajar Dwiyana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UNIKOM

Seorang mahasiswa pada umumnya yang berkuliah di UNIKOM jurusan Ilmu Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Cara Mengelola Kesehatan Mental sebagai Seorang Mahasiswa

29 Oktober 2023   21:37 Diperbarui: 29 Oktober 2023   21:42 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Nama saya Fajar Dwiyana, saya merupakan seorang mahasiswa Universitas Komputer Indonesia, jurusan Ilmu Komunikasi. Sebagai anak kedua dari dua bersaudara, saya merasa bahwa dunia akademik, sosial, dan aspek pribadi kehidupan saya menjadi beban dan tanggung jawab yang perlu saya hadapi. Saya menyadari bahwa menjaga kesehatan mental adalah kunci penting untuk menghadapi semua tuntutan ini. Dalam karya tulis ini, saya telah belajar banyak tentang diri saya dan menemukan strategi-strategi yang efektif dalam mengelola kesehatan mental.

Sebelum saya mencari cara untuk mengelola kesehatan mental, saya merasa perlu untuk memahami apa sebenarnya kesehatan mental itu. Kesehatan mental tidak hanya terbatas pada aspek emosional kita, tetapi juga melibatkan segala hal yang berkaitan dengan aspek psikologis dan sosial seseorang. Ini mencakup bagaimana kita merasakan, berpikir, berperilaku, dan berinteraksi dengan orang lain di sekitar kita. Tekanan akademik, masalah hubungan, dan faktor-faktor lainnya,  dapat memiliki dampak signifikan pada kesehatan mental kita.

Tanpa kemampuan pengendalian diri yang baik, tugas-tugas yang menumpuk dan masalah-masalah yang muncul dalam kehidupan sehari-hari dapat dengan cepat mengambil alih hidup kita. Saya mulai belajar mengenali gejala-gejala stres, seperti perubahan mood, kesulitan tidur, atau ketegangan fisik yang tidak dapat dijelaskan. Dengan menyadari tanda-tanda ini, saya menjadi lebih proaktif dalam menghadapinya.

Stres adalah musuh bersama bagi kita semua, tak terkecuali bagi mahasiswa seperti saya. Dalam usaha saya untuk mengelola kesehatan mental, saya telah melakukan penelitian kecil-kecilan tentang apa itu stres dan bagaimana cara mengatasi stres melalui media sosial. Hasil penelitian saya mengarah pada pemahaman yang lebih mendalam tentang sifat stres dan berbagai cara untuk menghadapinya.

Dari penelitian kecil-kecilan ini, saya mulai membangun strategi yang efektif dalam mengatasi stres. Saya memutuskan untuk mulai menggunakan teknik-teknik relaksasi, meditasi, dan latihan pernapasan untuk membantu saya tetap tenang dalam situasi-situasi yang sulit. Metode ini terbukti sangat efektif dalam membantu saya menghadapi tekanan akademik dan menemukan ketenangan dalam kehidupan sehari-hari.

Salah satu hal yang sangat membantu dalam menjaga kesehatan mental saya adalah dukungan sosial. Saya sangat beruntung memiliki teman-teman seperjuangan yang saling memahami dan mendukung. Mereka adalah sahabat sejati yang selalu siap mendengarkan, memberikan nasihat, dan memberikan dukungan ketika saya merasa terjebak dalam tekanan . Bersama mereka, kami telah membentuk lingkungan yang saling mendukung, berbagi pengalaman, dan menenangkan satu sama lain saat diperlukan. Ini memberi kami kekuatan ekstra dalam menghadapi tekanan dalam perkuliahan maupun pribadi.

Namun, dukungan sosial bukanlah satu-satunya faktor yang membantu saya dalam menjaga kesehatan mental. Aktivitas di luar dunia akademik juga memainkan peran besar dalam menjaga kesehatan mental saya. Saya bergabung dalam komunitas sepeda motor untuk mengejar hobi saya, yaitu traveling. Hal ini memberi saya waktu untuk bersantai, mengekspresikan diri, dan melupakan sejenak tekanan yang saya alami, baik itu tekanan dalam perkuliahan maupun pribadi.

Selain itu, saya selalu memiliki pandangan ke depan. Saya menyadari bahwa perjalanan perkuliahan adalah seperti maraton, bukan sprint. Saya merencanakan waktu untuk istirahat, merayakan pencapaian kecil, dan selalu mengingatkan diri sendiri bahwa kesehatan mental adalah prioritas utama. Dalam menangani tekanan akademik, saya telah mengembangkan kebiasaan manajemen waktu yang efektif. Saya memanfaatkan alat-alat seperti kalender pada smartphone dan perencana tugas untuk memastikan bahwa saya selalu memiliki pandangan yang jelas tentang pekerjaan yang harus saya lakukan.

Tapi, terkadang ada saat-saat ketika tekanan akademik benar-benar sulit dihadapi. Terkadang, stres bisa menjadi lebih besar dari yang bisa saya tangani sendiri. Pada saat-saat seperti ini, peran keluarga juga sangat penting. Keluarga adalah orang-orang yang paling mengerti kita dan selalu bersedia memberikan dukungan dan pemahaman yang kita butuhkan.

Selanjutnya, janganlah takut menghadapi kegagalan. Kegagalan adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan. Saya melihatnya sebagai peluang untuk belajar dan tumbuh. Ini membantu saya untuk tidak terlalu keras pada diri sendiri dan memberi saya energi positif untuk terus maju.

Kesehatan fisik saya juga sangat penting dalam menjaga kesehatan mental. Saya menjaga pola makan yang sehat, berolahraga secara teratur, dan memastikan bahwa saya mendapatkan tidur yang cukup. Olahraga adalah bentuk terapi yang luar biasa bagi saya. Ini membantu saya melepaskan ketegangan, meningkatkan suasana hati, dan menjaga tubuh saya dalam kondisi yang baik. Tidur yang cukup juga merupakan komponen penting dalam menjaga kesehatan mental, sehingga saya selalu berusaha menjaga rutinitas tidur yang konsisten.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun