1. PendahuluanÂ
Audit Command Language (ACL) adalah perangkat lunak yang digunakan oleh auditor dan profesional data untuk melakukan analisis data, pengendalian, dan audit. Ini memungkinkan pengguna untuk melakukan berbagai tugas audit, termasuk ekstraksi data dari berbagai sumber, analisis data, identifikasi anomali, dan pelaporan hasil audit. ACL memungkinkan penggunanya untuk menganalisis data dari berbagai macam data dari berbagai format atau flatform. Pengguna dapat menggunakan ACL menganalisis data-data perusahaan contohnya seperti data penggajian (payroll), data piutang (account receivable), data hutang (account payable). Selain itu ACL memungkinkan pengguna mengolah data dalam volume yang sangat besar, sehingga penggunaan dapat dilakukan secara efektif dan efisien.Â
2. Â Fitur-Fitur Audit Command Language (ACL)
Data Extraction: kemampuannya untuk mengekstrak data dari berbagai sumber, termasuk database, file teks, dan spreadsheet.
Data Analysis: Â untuk melakukan analisis data yang mendalam. Dengan versi 9.0, Anda dapat menggunakan berbagai alat analisis untuk mengidentifikasi anomali, pola, atau masalah potensial dalam data audit Anda.
Audit Testing: Anda dapat menggunakan ACL 9.0 untuk melakukan berbagai pengujian audit, seperti uji kepatuhan, uji substantive, dan uji analitis.
Reporting: Salah satu keunggulan ACL adalah kemampuannya untuk membuat laporan audit yang kustom.Â
Continuous Monitoring: ACL 9.0 Â mendukung audit yang berkelanjutan atau pemantauan proses bisnis. Anda dapat mengatur alat analisis untuk menjalankan secara berkala dan memberikan pemahaman yang terus-menerus tentang aktivitas bisnis.
Data Visualization: ACL 9.0 Â juga menyediakan kemampuan visualisasi data, memungkinkan Anda untuk menggambarkan temuan audit secara grafis.
3. Manfaat Audit Command Language (ACL)Â
 Dari hasil pengoperasian aplikasi software ACL maka hasil luaran yang dirasakan manfaatnya bagi perusahaan adalah sebagai berikut:Â
1. Melalui penggunaan ACL diharapkan dapat untuk menganalisa data dan menghasilkan laporan audit untuk user non teknis
2. Memberikan penelusuran yang jelas terhadap transaksi-transaksi yang terjadi di perusahaan secara lebih jelas,
3. Memudahkan komunikasi transaksi di internal divisi maupun antar divisi sehingga menimbulkan pola kerja yang lebih transparan,
 4. Mempercepat penyelesaian masalah-masalah yang selama ini muncul di perusahaan
5 . Memberikan alat ukur dan pengendali kinerja divisi dan antar divisi,
4.Langkah Penggunaan Audit Command Language (ACL) Versi 9.0
Berikut ini merupakan langkah-langkah dalam pengaplikasian software Audit Command Language (ACL) Versi 9.0:
1. Setelah berhasil mendownload file instalasi aplikasi ACL buka folder ACL maka akan muncul beberapa file seperti pada gambar dibawah ini, selanjutnya buka folder requirement.
2. Buka acl requirement update untuk mengecek apakah pada perangkat kita sudah terinstall persyaratan yang dibutuhkan untuk menginstall aplikasi ACL, pada tampilan berikut dijelaskan bahwa perangkat ini sudah memenuhi syarat untuk menginstall aplikasi ACL, klik finish untuk melanjutkan.
3. Selanjutnya kembali ke folder ACL awal dan mulai instalasi aplikasi ACL (ACL desktop education edition), klik accept dan next, masukkan username dan organisasi (opsional) kemudian klik next, pilih complete untuk menginstall semua fitur yang disediakan oleh ACL, pilih folder tempat penyimpanan dan kemudian klik next, instalasi sudah siap dimulai dan klik next, aplikasi ACL telah berhasil diinstall pada perangkat kemudian klik finish dan aplikasi ACL siap untuk digunakan
5.Studi Kasus: Audit Piutang menggunakan tools Audit Command Language (ACL) Â Studi Kasus Perum X Kantor Wilayah Jakarta
5.1 Gambaran Umum
Perum X Kanwil Jakarta adalah kantor perwakilan Perum X yang beroperasi di Jakarta. Perum X adalah Badan Usaha Milik Negara di Indonesia yang bertanggung jawab atas pengelolaan logistik pangan, termasuk penyediaan dan distribusi beras, gula, dan bahan pangan strategis lainnya. Selain menyelenggarakan kegiatan PSO (Public Service Obligation) Perum X juga melakukan kegiatan komersial dengan melakukan penjualan bahan pangan pokok baik secara tunai maupun tunda bayar.
5.2 Â Tahapan AuditÂ
1. Penerimaan dan perikatan Klien
Klien mengajukan permintaan audit  kepada KAP. Lalu KAP survei pendahuluan mereview kondisi perusahaan. Perum X merupakan klien lama. Kemudian KAP mengevaluasi apakah akan melanjutkan atau memutuskan perikatan audit untuk Perum X.  KAP mempertimbangkan  waktu dan jumlah auditor  untuk menentukan  audit fee yang dituangkan dalam kontrakÂ
2. Perencanaan audit piutang usaha
Memahami bisnis dan industri klien, menilai risiko bisnis klien, dan mengembangkan tujuan, strategi, dan program audit
3. Pelaksanaan audit piutang usaha
- Menetapkan materialitas: untuk mendeteksi kemungkinan adanya akun- akun laporan keuangan yang kewajarannya diragukan serta sebagai langkah untuk menentukan luasnya prosedur substantif yang harus dilakukan.
- Memahami pengendalian internal klien dengan  Internal Control Quisioner (ICQ)
- Penerapan Prosedur Audit Piutang Usaha:Â
- 3.1 Evaluasi Pengendalian Internal Piutang Usaha dan Transaksi Penjualan;
3.2 Membuat Lead Schedul Piutang Usaha;
3.3 Melakukan Pemeriksaan data-data untuk mengaudit piutang usaha.
3.4 Mengirimkan Konfirmasi Piutang dan follow up
3.5 Melakukan Subsequent Collections Piutang Usaha
3.6 Mendiskusikan kepada Manajemen mengenai Piutang tak tertagih
Tujuan program Audit Piutang Usaha Perum X Kanwil Jakarta dengan berbantuan computer ACL (Audit Command Language) versi 9.0;Â
1. Memverifikasi keabsahan data-data piutang usaha dan memeriksa apakah terdapat piutang yang fiktif
Proses ini dilakukan dengan membandingkan antara tanggal invoice dengan tanggal batas waktu pembayaran, Berdasarkan hasil proses diatas, ditemukan 1 (satu) data yaitu INV/09001/01/2022/1945 setelah dikonifrmasi kepada auditee bahwa data tersebut merupakan migrasi data dari aplikasi lama ke ERP
2. Mengidentifikasi umur piutang usaha yang telah jatuh tempo
Proses ini menggunakan fungsi menu analyze > Age > cut off date, 30 Sep 2023. Berdasarkan hasil proses diatas, diketahui bahwa seluruh piutang telah melewati batas waktu yang ditetapkan oleh ketentuan Perusahaan.
3. Memverifikasi nilai nominal piutang yang diperbolehkan berdasarkan Peraturan Direksi dan/atau Standar Operasional Prosedur (SOP)
Proses ini menggunakan fungsi menu analyze > Count records > fungsi IF (rumus: nilai piutang > batas maksimum ketentuan Perusahaan). Berdasarkan hasil proses diatas, diketahui bahwa terdapat piutang yang nominal melebihi batas maksimum ketentuan Perusahaan sebanyak 21 debitur
4. Memeriksa jaminan atas piutang usaha yang diserahkan debitur apakah sesuai ketentuan Perusahaan
- Proses ini bertujuan untuk mengklasifikasi jenis jaminan yang diserahkan debitur dengan menggunakan menu analyze > classify > pilih jaminan. Berdasarkan hasil pengklasifikasian, diketahui bahwa  terdapat 23 debitur yang tidak memberikan jaminan
- Proses ini menggunakan fungsi menu analyze > Count records > fungsi IF (rumus: nilai jaminan < nilai piutang). Berdasarkan hasil proses diatas, diketahui bahwa terdapat 40 debitur (termasuk yang tidak memberikan) dengan  nilai jaminan lebih rendah dari nilai piutang.
4. Pelaporan audit
- Terdapat piutang usaha telah melewati batas waktu yang ditetapkan oleh ketentuan Perusahaan dan berpotensi piutang tak tertagih
- Terdapat piutang yang nominal melebihi batas maksimum ketentuan Perusahaan.
- Terdapat debitur yang tidak memberikan jaminan.
- Terdapat debitur yang memberikan jaminan dengan  nilai jaminan lebih rendah dari nilai piutang.
5. Temuan dan rekomendasi
- Terhadap piutang yang telah melebihi batas waktu yang ditentukan oleh Perusahaan agar dilakukan penagihan secara proaktif dan pendampingan dari aparat penegak hukum.
- Perusahaan dalam memberikan piutang baru maka harus memperhatikan saldo piutang lama dari debitur tersebut agar nilai piutang tidak melebihi batas ketentuan Perusahaan.
- Asesmen terhadap jaminan oleh debitur harus lebih diperhatikan agar sesuai dengan ketentuan Perusahaan,
Â
Daftar Pustaka
Modul Pelatihan Audit Command Language (ACL) Software Jurusan Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta 22 Mei 2015
Santioso, L., Salim, S., Daryatno, A. B., & Bangun, N. (2021). APLIKASI SOFTWARE ACL SEBAGAI ALAT UNTUK MENDETEKSI PENYIMPANGAN KEUANGAN DAN AKUNTANSI PADA PT KAPUR PUTIH LAMPUNG. Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia, 4(2).Â
Akbar, M. F. (2022). TA: PROSEDUR AUDIT ATAS PIUTANG USAHA PADA PT MPM : Politeknik Negeri Lampung
Rahmayanti, A. Y., & Anggraeni, B. D. (2015). Evaluasi Prosedur Audit Dalam Rangka Pemenuhan Tujuan Audit Atas Piutang Usaha. Jurnal Vokasi Indonesia, 3(2), 3.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H