4. Deklaratif (declarative): tidak menyatakan urutan pelaksanaan operasi;
5. Fungsional (functional): Â tidak mengizinkan efek samping;
6. Logika (logic): memiliki gaya model eksekusi tertentu yang digabungkan dengan gaya tertentu sintaksis dan tata bahasa;
 7. Pemrograman simbolik (symbolic programming): memiliki gaya sintaksis dan tata bahasa tertentu.
Pyhon tidak dibatasi pada pemrograman berorientasi objek, pemrograman imperatif, dan pemrograman fungsional. Salah satu fitur yang tersedia pada python adalah sebagai bahasa pemrograman dinamis yang dilengkapi dengan manajemen memori otomatis. Seperti halnya pada bahasa pemrograman dinamis lainnya, python umumnya digunakan sebagai bahasa script meski pada praktiknya penggunaan bahasa ini lebih luas mencakup konteks pemanfaatan yang umumnya tidak dilakukan dengan menggunakanmSaat ini kode python dapat dijalankan di berbagai platform sistem operasi, beberapa diantaranya adalah: Linux/Unix, Windows, Mac OS X, Java Virtual Machine, Amiga, Palm.mPython didistribusikan dengan beberapa lisensi yang berbeda dari beberapa versi. Namun pada prinsipnya Python dapat diperoleh dan dipergunakan secara bebas, bahkan untuk kepentingan komersial. Lisensi Python tidak bertentangan baik menurut definisi Open Source maupun General Public License (GPL).
Python merupakan salah satu bahasa pemrograman tingkat tinggi (high level language). Python dirancang untuk memberikan kemudahan bagi programmer melalui segi efisiensi waktu, kemudahan dalam pengembangan dan kompatibilitas dengan sistem. Python bisa digunakan untuk membuat aplikasi standalone (berdiri sendiri) dan pemrograman script (scripting programming).
Banyak programmer dan peneliti beralih ke penggunaan bahasa pemrograman Python. Python dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti pengembangan aplikasi web, aplikasi desktop, IoT, dan berbagai aplikasi lainnya. Python juga memiliki integrasi dengan sistem database dan mampu membaca serta mengubah file, sehingga sering digunakan untuk prototyping atau pengembangan perangkat lunak dengan cepat dan reliabel. Selain itu, Python juga digunakan secara luas oleh para peneliti karena kemampuannya dalam menangani data besar dan perhitungan matematika yang kompleks.
Bahasa pemrograman Python dalam banyak hal berbeda dengan bahasa pemrograman prosedural, seperti C; C++; dan Fortran. Dalam Fortran, C, dan C++, file source code harus dikompilasi ke dalam bentuk executable file sebelum dijalankan. Pada Python, tidak terdapat langkah kompilasi, sebagai gantinya source code ditafsirkan secara langsung baris demi baris. Keunggulan utama dari suatu bahasa pemrograman terinterpretasi seperti Python adalah tidak membutuhkan pendeklarasian variabel, sehingga lebih fleksibel dalam penggunaannya. Namun, terdapat kelemahan yang mencolok, yaitu program -- program numerik yang dijalankan pada Python lebih lambat ketimbang dijalankan menggunakan bahasa pemrograman terkompilasi. Kelemahan ini tentu membuat kita berpikir apakah Python cocok untuk digunakan dalam komputasi ilmiah? Meskipun bekerja dengan agak lambat, Python memiliki banyak fungsi -- fungsi sederhana yang dapat menjalankan hal -- hal yang umumnya dikerjakan dengan subroutine rumit dalam C dan/atau Fortran. Sehingga Python merupakan pilihan tepat dalam komputasi ilmiah dewasa ini
Python dapat digunakan di berbagai bidang dan di berbagai industri seperti ilmu data, pengembangan web, keuangan, akuntansi dan audit, biologi molekuler, dan keamanan aplikasi. Kegunaan khusus meliputi hal berikut:
1. Rekayasa data (data engginering): Â Membersihkan data, menyusun data, dan memuat data.
2. Analisis (analytics): Â AI, penambangan teks, visualisasi.