Mahasiswa KKN 372 Universitas Jember - Salah satu Tri Dharma perguruan tinggi yang dapat dilakukan mahasiswa adalah pengabdian masyarakat yang dapat dilakukan melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Pada kesempatan kali ini kelompok 372 diterjunkan untuk melakukan pengabdian di Desa Jatitamban, Kecamatan Wringin, Kabupaten Bondowoso yang dilaksanakan pada tanggal 20 Juli 2022 hingga 23 Agustus 2022. Program kerja yang disusun oleh kelompok 372 ditujukan kepada pemerintah dan masyarakat di Desa Jatitamban. Program KKN yang dilaksanakan memiliki tujuan untuk menerapkan dan mengembangkan Sustainable Development Goals (SDGs). Metode pelaksanaan yang digunakan untuk mencapai tujuan yang diharapkan adalah dengan melakukan pelatihan dan bimbingan secara intensif dalam mengoptimalkan potensi di Desa Jatitamban.
Optimalisasi yang dilakukan bekerjasama dengan organisasi PKK Desa Jatitamban dengan memberikan sosialisasi dan praktek tentang penanaman sayur dengan menggunakan media tanam hidroponik. Hal ini ditujukan untuk menggantikan penggunaan tanah di Desa Jatitamban yang kurang cocok digunakan untuk menanam sayuran. Hal ini juga berhubungan dengan kesehatan yakni untuk mewujudkan salah satu poin SDGs nomor 3 (tiga) yaitu mengenai kehidupan sehat dan sejahtera. Implementasi dari poin ketiga ini dilakukan dengan mengadakan sosialisasi pendidikan aktivitas fisik pada lansia dan pendidikan kesehatan hipertensi kepada masyarakat lanjut usia yang berada di Desa Jatitamban.
Dari sisi UMKM terkait dengan sertifikasi halal, program kerja yang dilaksanakan yakni memberikan sosialisasi terkait keuntungan, pemahaman, cara pengajuan dan implementasi sertifikasi halal untuk produk makanan kepada pelaku usaha tape dan keripik singkong di Desa Jatitamban, Kecamatan Wringin, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. Pelatihan dan bimbingan yang dilaksanakan terdiri dari beberapa metode, diantaranya memberikan materi terkait proses pengajuan sertifikasi halal kepada pelaku usaha dengan tujuan agar usaha olahan tape dan keripik singkong secara administratif mendapatkan jaminan baik kualitas maupun perlindungan konsumen. Permasalah lain yang terdapat di Desa Jatitamban yakni kendala mengenai pengolahan data penduduk. Kami sebagai mahasiswa KKN UNEJ Kelompok 372 berinisiatif memberikan bantuan terkait pendampingan pengolahan serta pembuatan database penduduk di Desa Jatitamban.
Adapun rencana awal dari program kerja ini, dilakukan dengan berkomunikasi dengan Kepala Desa Jatitamban untuk meminta izin serta dukungan dalam berlangsungnya kegiatan KKN di Desa Jatitamban. Diskusi yang dilaksanakan dengan Kepala Desa Jatitamban diantaranya terkait dengan waktu dan tempat serta bagaimana konsep dalam pelaksanaan kegiatan. Pada tahap perencanaan, ditemukan permasalahan terkait kurangnya lahan untuk melakukan kegiatan penanaman sayuran, kurangnya kesadaran masyarakat Desa Jatitamban terutama lansia mengenai pentingnya kesehatan secara fisik, kendala dalam pengolahan sistem pendataan penduduk di Desa Jatitamban dan belum adanya sertifikasi halal dalam usaha olahan tape singkong dan keripik singkong serta melakukan diskusi terkait pelaksanaan kegiatan KKN baik dalam konsep pelaksanaan kegiatan maupun solusi yang akan dilakukan untuk membantu Desa Jatitamban agar sesuai dengan tujuan SDGs. Selain itu juga, melakukan diskusi langsung dengan sasaran yaitu pelaku usaha keripik singkong dan tape, organisasi PKK, PONKESDES dan perangkat Desa Jatitamban.
Tahap persiapan kegiatan program kerja dengan sasaran yaitu Organisasi PKK (Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga), Pelaku UMKM dan Lansia yang ada di Desa Jatitamban. Pelaksanaan program kerja dilaksanakan selama 5 minggu (35 hari). Pada minggu pertama, kegiatan yang dilaksanakan yaitu mengumpulkan serta mengidentifikasi potensi desa serta permasalahan yang ada di Desa Jatitamban. Adapun beberapa permasalahan yang ada di Desa Jatitamban yakni mengenai kurangnya lahan untuk menanam sayuran, kurangnya kesadaran para warga lansia terkait kesehatan fisik, belum adanya sertifikasi halal dalam usaha tape singkong dan keripik singkong, serta adanya kendala dalam sistem pengolahan data administrasi kependudukan. Permasalahan ini kami rangkum sesuai dengan tujuan SDGs yaitu tepatnya pada nomor 3, 9, 11 dan 15.
Berdasarkan hasil diskusi yang kami laksanakan dengan beberapa narasumber yaitu perangkat desa, pelaku UMKM, PKK dan masyarakat Desa Jatitamban didapatkan beberapa pemecahan masalah. Adapun solusi-solusi dari permasalahan tersebut, pertama, dengan cara melakukan sosialisasi serta praktek penanaman sayuran dengan menggunakan media tanam hidroponik. Kedua, sosialisasi mengenai kesehatan fisik dan pengukuran tensi darah. Ketiga, sosialisasi dan pendampingan mengenai cara mengajukan sertifikasi halal bagi UMKM. Keempat yakni pendampingan pengolahan database administrasi kependudukan menggunakan sistem spreadsheets.
Sebagai upaya mencapai keberhasilan program kerja yang telah direncanakan, dilaksanakan koordinasi dengan beberapa pihak terkait yaitu Organisasi PKK, para lansia dan perangkat desa Jatitamban serta pelaku UMKM tape dan keripik singkong. Persiapan dimulai dengan menggandeng organisasi PKK yang berada di Desa Jatitamban untuk berpartisipasi dalam melaksanakan program kerja “Sosialisasi dan Praktek serta Perawatan Hidroponik”. Untuk sektor kesehatan dilakukan koordinasi dengan PONKESDES (Pondok Kesehatan Desa) Jatitamban mengenai kegiatan “Pendidikan Aktivitas Fisik pada Lansia dan Pendidikan Hipertensi”. Pada sektor administrasi dilakukan dengan melakukan koordinasi dengan perangkat desa sub. data dan informasi mengenai “Pendampingan Pembuatan Database Administrasi Kependudukan”. Sedangkan pada sektor kewirausahaan dilakukan koordinasi melalui pendataan pelaku usaha tape dan keripik singkong yang berada di Desa Jatitamban.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H