Mohon tunggu...
No Name
No Name Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Seorang freelancer

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Topik 1 Koneksi Antar Materi-Filosofi Pendidikan

16 Januari 2024   18:29 Diperbarui: 16 Januari 2024   18:37 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Nama                 : Fajar Darmawan

Mata Kuliah    : Filosofi Pendidikan

PPG PRAJABATAN UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA GEL 2 2023

RELEVANSI PERJALANAN PENDIDIKAN NASIONAL

Pendidikan pada zaman kolonial hindia belanda sangat dibatasi dan tidak diberikan kebebasan. Pada masa itu pengajaran hanya mementingkan intelektual dan materialistis.  tahun 1854, munculah sebuah sekolah pertama untuk pribumi yang dinamakan Sekolah Bumi Putra. Pada sekolah Bumi Putra pembelajaran hanya diajarkan membaca, menulis, dan menghitung seperlunya serta hanya diperuntukkan bagi golongan pembantu untuk mendukung usaha dagang para kolonial. Tahun 1922 Ki Hajar Dewantara mendirikan Taman Siswa. Taman Siswa adalah sebuah wadah untuk anak-anak Bangsa Indonesia dapat belajar dan menuntut ilmu. Tempat tersebut didirikan di Yogyakarta. Taman Siswa didirikan sebagai gerbang emas kemerdekaan dan kebebasan kebudayaan bangsa, selain itu juga Taman siswa juga dikenalkan dan diajarkan budi pekerti dan pendidikan kebangsaan.

Kondisi Pendidikan yang ada di Indonesia setelah kemerdekaan banyak menghilangkan paham-paham Pendidikan dari Belanda yang hanya berpusat pada intelektual saja. Setelah kemerdekaan, Pendidikan di indonesia dilaksanakan dengan menambahkan berbagai budaya bangsa Indonesia yang dapat diwariskan ke generasi selanjutnya. Pendidikan di Indonesia saat ini sudah banyak sekali mengalami perubahan. Salah satunya adalah Kurikulum Merdeka. Kurikulum merdeka salah satunya upaya untuk melepaskan belenggu belajar dalam pendidikan di Indonesia baik bagi guru maupun peserta didik. Dengan prinsip pembelajaran paradigma baru guru dibebaskan untuk merumuskan perencanaan pembelajaran serta asesmen yang disesuaikan dengan kemampuan, kebutuhan, dan minat peserta didik dengan mengacu pada profil pelajar pancasila. Merdeka belajar berlandaskan pada nilai-nilai pancasila atau pendidikan berbasis budaya, hal ini dimaksudkan agar peserta didik mampu mengembangkan minat dan bakat secara optimal dan juga bisa memajukan kebangsaan serta jati diri bangsa dan tanggung jawab anak muda sebagai bangsa Indonesia.

Esensi dari merdeka belajar, yaitu kebebasan berfikir yang ditunjukkan kepada siswa dan guru, sehingga mendorong terbentuknya karakter jiwa merdeka karena siswa dan guru dapat mengeksplorasi pengetahuan dari lingkungan. Menurut Ki Hadjar Dewantara Pendidikan akan memerdekakan manusia dari aspek lahir dan batinnya. Melalui Pendidikan, manusia di didik melalui otonomi berpikir dan mengambil keputusan martabat serta mentalitas demokrasi. Pemikiran Ki Hadjar Dewantara tersebut di implementasikan pada kurikulum saat ini yaitu kurikulum merdeka. Kurikulum merdeka bertujuan untuk menciptakan Pendidikan yang menyenangkan bagi peserta didik dan guru serta menekankan pada pembelajaran dalam pengembangan aspek keterampilan dan karakter siswa sesuai nilai-nilai bangsa.

Setelah saya mecoba memahami dan mengerti perjalanan pendidikan nasional dan pandangan Ki Hajara Dewantara terhadap pendidikan nasional, saya akan menjadi guru yang berusaha untuk tidak membatasi kreativitas peserta didik, menciptakan sussana mengajar dan belajar yang menyenangkan bagi peserta didik dan guru. Cara yang dapat dilakukan untuk mewujudkan harapan tersebut adalah memberikan asesmen diagnosis kognitif ataupin non kognitif yang berguna untuk mengetahui kebutuhan siswa dan kesukaan siswa ketika belajar. Hasil ini dapat dikolaborasikan dengan kebutuhan guru dan kesukaan guru dalam belajar. Setelah itu guru dapat menyusun atau merancang model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa yang didapatkan dari asesmen diagnosis diawal.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun