Mohon tunggu...
Fajar Wicaksono
Fajar Wicaksono Mohon Tunggu... -

Penggemar Bus. K-Popers, Khususnya Inspirit. Fotografer Freelance.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jokowi & “Infinitize”

29 April 2016   09:28 Diperbarui: 29 April 2016   09:47 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Logo Infinite di Mini Album Ke-3, Infinitize. Atas Perkenan : Woolim Ent./LOEN Entertainment

Mengenal saya pribadi mengenai kegilaan saya terhadap K-Pop, saya selalu mencermati isi lagu yang terdapat dalam isi lagu K-Pop melalui terjemahan ke bahasa Inggris dan mengaitkan satu hal ke hal lain.

Salah satu yang saya akan analisis adalah, “Infinitize”, lagu intro dari mini album boy band Infinite ke-3 yang berjudul sama. Lagu promosinya, The Chaser, berhasil menduduki posisi puncak dari 20 lagu terbaik K-Pop versi Billboard pada 2012 silam.

Makna dari Infinitize sendiri adalah, membebaskan dari segala terbatasan ruang, waktu dan keadaan. Infinitize sendiri dianggap sebagai kata kerja dari Infinite, yang merujuk pada boyband berisikan 7 orang tersebut.

Agak sedikit heran, saya selalu merinding ketika pribadi mendengar lagu Infinitize, lagu ini menjadi ringtone pribadi saya.

Iya, selalu teringat dengan Pak Jokowi yang berhasil mengubah Indonesia dengan arti Infinitize yang sesungguhnya, dengan perlahan tapi pasti untuk rakyatnya.

Untuk menafsirkannya, saya jelaskan melalui lirik lagu ini melalui penafsiran amatir.

“I N F I N I T E, I N S P I R I T”

Dari penafsiranku, Infinite adalah sosok atau tokoh yang mewakili pak Jokowi dan Inspirit adalah rakyat Indonesia. 

Bait lagu ini saya tafsirkan simbol dari pengukuhan dari sebuah solidaritas dan persatuan antara boyband Infinite dan penggemarnya (Inspirit), sama seperti sosok Pak Jokowi yang berusaha mengukuhkan solidaritas dan persatuan antara pemerintah dan rakyatnya, tanpa kecuali.

“We Got the Only Chance, We’ll Infinitize It.”

Artinya, kita memiliki kesempatan. Kita akan meng(infinitize)semua.

Dari makna ini, apa yang diharapkan Jokowi sama seperti terdapat dalam lirik lagu ini. Kita mempunyai sebuah kesempatan untuk membebaskan dari keterbatasan. Dengan kerja keras dan komitmen untuk bersama-bersama membangun negeri kita tercinta. Dan sudah dimulai sejak 2014 lalu.

“Get Ready Set Go!!!”

Penafsiran berikutnya, adalah bagian dari ajakan Jokowi untuk seluruh lapisan masyarakat untuk menghadapi segala dari makna Infinitize itu sendiri.

“Back to The Game. So set the Eye”

Saatnya kembali dalam sebuah permainan dan siapkan matamu. Itu kurang lebih terjemahannya.

Dari penafsirannya, Pak Jokowi mulai mengembalikan sebuah permainan.

Permainan di sini adalah sebuah masalah yang harus kita cari solusi dan diselesaikan, sama seperti makna permainan itu sendiri. Indonesia memiliki segudang “permainan” yang harus diselesaikan oleh kita. Pak Jokowi sudah mulai menyelesaikan banyak permainan dalam lingkaran pemerintahan dan untuk Indonesia itu sendiri dari kata ini.

So set the Eye, dalam penafsiranku adalah siapkan matamu. Matamu di sini adalah diri kita. Kita harus menghadapi perubahan, mau tidak mau, siap tidak siap. Apa yang diinginkan Pak Jokowi dalam Nawacita harus melibatkan kita, minimal dengan menghilangkan ego sektoral dan ego dalam diri kita.

“I got you in my head. So, can’t you take the chance?”

Dari penafsiranku, Pak Jokowi mendapatkan perhatian masyarakat yang penuh dari lirik tersebut. Pak Jokowi selalu mengingatkan dan mengajak untuk mengambil kesempatan untuk membangun Indonesia ke semua lapisan. Baik melalui media, atau sebuah pesan sederhana.

“We’ll take your hand, don’t let it go”

Aku akan mengambil tanganmu dan jangan tinggalkanku. Kurang lebih itu terjemahannya.

Dari penafsiranku, lirik ini mewakili pesan Jokowi untuk merangkul seluruh masyarakat sebagai simbol untuk menjaga pembangunan negeri kita tercinta terus terjaga. Juga untuk mempercayai dan menjaga amanah dari pak Jokowi.

Don’t Let It Go menafsirkanku adalah jangan menyerah dan meninggalkan begitu saja. Dalam arti, jangan melawan apa isi dan amanah yang disampaikan pak Jokowi ke kita.

--------

Dalam maknanya, Pak Jokowi berhasil membuat makna “Infinitize” yang nyata.

Di bidang transportasi dan infrastruktur, Jokowi mulai membuat kereta api cepat, membangun LRT/MRT sebagai bagian dari solusi kemacetan ibukota Jakarta, membangun jalan tol dari ujung pulau Jawa hingga Palembang, membangun jalan Trans Papua dengan tingkat kesulitan yang tinggi dan ekstrem, membangun akses perbatasan ke pusat ibukota provinsi di Kalimantan. Semua bagiku adalah jauh paling penting, karena keterbatasan ruang infrastruktur dan transportai yang membuat biaya kebutuhan pokok menjadi mahal. Ini adalah makna Infinitize yang sesungguhnya. Membebaskan segala keterbatasan ruang, waktu dan keadaan.

Di bidang penegakan hukum, Pak Jokowi melakukan Infinitize dalam penanganan teroris, korupsi, pencucian uang dan narkoba. Kepala BNPT, Tito Karnavian, terus melakukan pemberantasan teroris seperti dalam operasi Tinombala di Sulawesi demi mencari Kelompok teroris Santoso hingga sampai akar-akarnya. Di bidang korupsi, Kepala BIN, Sutiyoso memberantas koruptor warga Indonesia di luar negeri. Samadikun Hartono ditangkap di Tiongkok atas tindak pidana kasus korupsi BLBI yang masih menjadi lembar hitam sistem keuangan di Indonesia.

Perlakuan tax amnesty (Pengampunan Pajak) harus segera dilakukan untuk mendapatkan Rp. 11,4 triliun dari warga Indonesia di luar negeri, dengan 2 skenario.

Skenario pertama, uang ditaruh di luar negeri tapi harus bayar pajak di Indonesia atau uang ditarik dari luar negeri, disimpan di bank-bank Nasional untuk membiayai kebutuhan infrastruktur.

Pembersihan penegak hukum dan legislator untuk membersihkan kotoran dalam pembersih juga menjadi bagian dari konsep “Infinitize” Jokowi dengan Kepo-in Pengadilan (seluruh tingkat), Makhamah Agung, BPK, DPRD, DPR dan Polisi. Karena bobroknya sistem ini juga dilakukan oleh segelintir orang di institusi ini.

Di kasus PSSI, PSSI tidak diakui oleh Jokowi meski diakui oleh MA karena bobroknya sistem internal PSSI itu sendiri. Jokowi baru bisa meraung di tahun ini.

Soal reshuffle kabinet, Jokowi masih menunggu munaslub Partai Golkar untuk menentukan sikap politik ke depan. Meski banyak menteri yang bakal siap diganti, tapi ini adalah strategi cerdas Pak Jokowi unttuk mengambil keputusan secara nasional dan internasional.

Jokowi juga berhasil membungkam sejumlah rivalnya, khususnya di KMP. Bambang Soesatyo, Aburizal Bakri, Fadli Zon, Fahri Hamzah dan Setya Novanto selalu melakukan pembelaan dirinya, melalui hak angket, interpelasi, pansus, impeachment dan sebagainya untuk mengancam Jokowi.

Jokowi juga berhasil “menaklukan” perjalanan safari politik SBY di Demokrat dengan mengecek kondisi Wisma Atlet di Hambalang, yang serba mengkhawatirkan dan harus dituntaskan arahnya mau kemana. Kasus Hambalang kini masih menjadi polemik di KPK dan Partai Demokrat karena banyak oknum yang mengakui keterlibatan kasus Hambalang.

Di bidang diplomasi, Jokowi berhasil mengusahakan Palestina untuk diakui oleh PBB dan dimerdekakan melalui Konfrensi Asia Afrika, Bandung, April tahun kemarin. Negara-negara KAA sepakat untuk memerdekakan Palestina dengan berbagai cara. Jokowi mengusahakan diri untuk membuka konsulat di Ramallah, Tepi Barat. Keinginannya sama, mewujudkan cita-cita tentang kehidupan merdeka, adil dan sejahtera yang menginspirasi semangat Bandung, seperti apa yang dikatakan Jokowi.

Rami Hamdallah, presiden Palestina menyambut baik keputusan ini dan mengakui bahwa sudah saatnya negara Palestina diakui.

----

Tentu, ini bukanlah pekerjaan yang mudah bagi Pak Jokowi. Terlebih masalah internal dan konflik kepentingan partai pendukung Jokowi juga menjadi sebuah cobaan berat bagi Jokowi ke depan. Pak JK yang haus untuk menjadi “the real president”, di sisi lain PDIP (melalui Bu Megawati) dan Surya Paloh saling unjuk gigi dan mencari panggung di Istana. Di Senayan pun juga begitu, banyak orang-orang internal partai yang saling “nusuk” Jokowi dari belakang.

Dengan segala permainan yang unik dan banyak ini, saya berharap Jokowi mampu membebaskan dari segala keterbatasan segala hal yang di negeri kita.

Saya mendoakan Pak Jokowi mampu menyelesaikan semua "permainannya" hingga 2019 mendatang. Untuk masa depan anak dan cucu kita. Insya Allah, kita mendukung dan membantu apa yang diamanahkan Jokowi, termasuk melalui Kompasiana.

----

Because, Jokowi will Infinitize It.

Salam, Penggemar Bus dan K-Pop.

Fajarbuslovers. IG : @fajarpbb

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun