Indomaret memiliki 2 mekanisme.
Mekanisme pertama, membayar angsuran/tagihan/tiket transportasi/pelayanan jasa lainnya di minimarket tersebut dan menyatukan produk yang ditentukan “Tebus Murah” dalam satu transaksi. Biasanya, produk Tebus Murah disini adalah private label.
Mekanisme kedua, membeli produk barang dengan nilai transaksi minimal Rp. 50 ribu dengan mencantumkan produk sponsor di dalamnya ataupun tidak, lalu membeli produk “Tebus Murah” dalam satu transaksi/struk. Mekanisme ini berbeda setiap wilayah pasar Indomaret.
Alfamart memiliki 1 mekanisme.
Mekanismenya adalah membeli bertransaksi dengan produk sponsor/spesifikasi tertentu dengan nilai transaksi minimal Rp. 50 ribu, lalu membeli produk “Tebus Murah” dalam satu transaksi/struk
Bagaimana efektivitasnya?
Di sinilah, 2 minimarket di atas unjuk gigi untuk menarik perhatian konsumen, khususnya bagi para ibu rumah tangga atau pihak manapun yang tingkat konsumtifnya tinggi atau labil. Baik melalui layanan kasir, sistem pemasaran dan lain sebagainya.
Ketika salah satu minimarket melakukan satu layanan yang bikin kecewa konsumen, konsumen langsung beralih ke minimarket dengan strategi pasar sejenis.
Dengan strategi “Tebus Murah”, minimarket yang bersangkutan tetap akan mendapatkan untung. Mereka menggunakan strategi “Marketing Lips”.
Marketing Lips merupakan strategi pasar dengan menggunakan kata-kata ataupun visualisasi untuk menarik perhatian konsumen. Ini umum terjadi dalam melakukan pemasaran.