Mohon tunggu...
Fajar Wicaksono
Fajar Wicaksono Mohon Tunggu... -

Penggemar Bus. K-Popers, Khususnya Inspirit. Fotografer Freelance.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Ketika Cipali Serasa “Cipularang”

21 April 2016   16:22 Diperbarui: 22 April 2016   03:40 1584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu faktor penyebab labilnya kontur jalan tol ini adalah konstruksi yang buru-buru dan pemadatan pondasi yang tidak sempurna. Pengerjaan tol Cipali sebelum diresmikan benar-benar terlihat mepet banget karena harus dipakai sebelum Ramadhan 1436H tahun kemarin.

Solusi Pendapat Amatir

Untuk mencegah efek ekstrim yang lebih parah, sepadannya Lintas Marga Sedaya dan Dirjen Bina Marga PUPR segera melakukan rehabilitasi pondasi tanah pada tol ini, khususnya di beberapa titik jalan tol dengan kontur tanah yang labil.

Seperti mengecek kondisi kontur tanah, membongkar konstruksi total dan menggantikan perkerasan jalan dari kaku menjadi aspal, seperti pada jalan tol Cikampek dan Jagorawi pada umumnya.

Tentunya, untuk menjaga keselamatan para pengguna jalan tol yang telah merogoh kocek dalam-dalam untuk mempersingkat waktu dengan Tol Cipali ini. 96 ribu rupiah bro dari Cikopo – Palimanan. Buat bus malam atau parwis mah mungkin gak terlalu banyak masalah, tapi pengendara mobil pribadi?

Catatan penting juga, segera perbanyak rambu lalu-lintas dan lampu PJU LED di beberapa titik di tol Cipali. Mungkin bisa menggunakan LED Philips Green Vision atau Strahl Kratos II yang memiliki kompabilitas penerangan yang baik.

Itu akan sangat membantu pengguna jalan tol di sana.

Salam, dari penggemar bus dan K-Pop.

Fajarbuslovers.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun