Sejak bertarung head to head dalam perhelatan pilpres 2019, Jumad (11/10/2019) masyarakat Indonesia menyaksikan pertemuan antara Jokowi dan Prabowo. Pertemuan ini adalah pertemuan yang kedua kalinya sejak pertemuan pertama di atas MRT beberapa waktu lalu.
Adapun yang menjadi isi dari pertemuan ini sebagaimana diakui oleh Presiden Jokowi baik di Twitter maupun di Facebook adalah tentang kemungkinan bergabungnya Gerindra dalam kubu koalisi pemerintah. Jokowi sepertinya ingin agar semua parpol bisa bergabung dalam koalisi.Â
Makna simbolik pertemuan para tokoh
Terlepas dari agenda koalisi yang dibicarakan oleh kedua tokoh ini, ada satu hal penting yang menjadi pesan simbolik kepada masyarakat Indonesia jelang pelantikan Jokowi-Ma'ruf Amin yakni: rekonsiliasi antarelite, terutama antara Prabowo dan Jokowi sudah fix. Kepentingan bangsa menjadi prioritas di atas kepentingan parpol.Â
Prabowo juga memastikan akan hadir dalam pelantikan jika diundang. Kepastian kehadiran Prabowo dalam pelantikan Jokowi-Ma'ruf Amin memberikan sinyal kepada para mantan pendukung 02 bahwa pilpres sudah selesai, sekarang waktunya mendukung hasil pilpres agar pemerintahan yang baru bisa mulai menjalankan tugasnya kembali pasca pelantikkan.
Dengan demikian, segala bentuk upaya penggagalan terhadap pelantikkan presiden dan wakil presiden pada Minggu, 20 Oktober 2019 tidak lagi mengatasnamakan pendukung 02. Karena urusan 01 dan 02 sudah selesai.
Terkait agenda kemungkinan Gerindra masuk koalisi pemerintahan, sebaiknya dipikirkan lagi oleh Gerindra. Sebab demokrasi yang sehat harus ada penyeimbangnya.Â
Kinerja pemerintahan Jokowi-Maaruf selain diawasi oleh rakyat (civil society) dan media  harus juga diawasi oleh parlemen. Prabowo sebaiknya mempertimbangkan partainya untuk tetap berdiri sebagai oposisi yang kritis membangun bagi pemerintah.
Bagaimana tanggapan para pendukung Prabowo?
Tidak semua pendukung Prabowo lapang dada menyaksikan perjumpaan mesra Prabowo dan Jokowi. Ungkapan kekecewaan, kejengkelan, dan sakit hati dari mantan pendukung Prabowo masih tampak kuat di media sosial.Â
Bahkan ada yang mengungkit-ungkit agar Prabowo mengembalikan uang hasil pengumpulan dana secara sukarela pada masa kampaye lalu (lucu juga). Intinya mereka mengekspresikan kekecewaan mereka atas pertemuan Prabowo yang kedua kalinya dengan Jokowi.Â