Tusukan terhadap Wiranto hari ini menimbulkan banyak spekulasi tentang latar belakang dan motif pelaku.Â
Secara pribadi, saya meyakini tindakan penyerangan kepada Wiranto bukan sebuah serangan pribadi oleh karena motif pribadi.Â
Serangan ini merupakan sebuah aksi teror terhadap simbol negara. Serangan ini menyasar bukan kepada Wiranto sebagai pribadi, tetapi kepada Wiranto yang sedang menjabat sebagai Menkopolhukam.
Sebagai Menkopolhukam, Wiranto memiliki rekam jejak 'buruk' di kalangan mereka yang hendak mengganti ideologi Pancasila dengan kilaffah. Wiranto dianggap punya andil membubarkan HTI.Â
Wiranto-lah yang paling getol tampil di media menjelaskan kepada publik tentang sikap pemerintahan Jokowi terkait isu radikalisme, terorisme, dan agenda tersembunyi kelompok tertentu  untuk mengganti ideologi Pancasila dengan ideologi lain.
Oleh karena itu, serangan ini adalah sebuah aksi teror terencana tetapi acak untuk menekan pemerintah agar lebih lunak menghadapi kelompok radikal.
Pesan yang mau dikirim oleh serangan teror ini adalah: hati-hati kalau anda menjadi pejabat publik dalam membuat kebijakan terkait kelompok radikal, jika tidak ingin nasibnya akan sama dengan Wiranto alias akan 'di-Wiranto-kan!'
Oleh karena itu, negara tidak perlu takut dengan tindakan teror. Jangan pernah mundur ketika berhadapan dengan kelompok radikal yang ingin mengganti ideologi Pancasila dengan ideologi yang lain.
Bagi masyarakat Indonesia, jangan takut terhadap para teroris yanv menebarkan ketakutan melalui aksi teror!
Jangan pernah memberikan ruang seinci pun bagi kelompok ini untuk menghidupkan paham radikalnya secara sistematis di Indonesia. KARENA INDONESIA MILIK SEMUA GOLONGAN, MAKA PANCASILA ADALAH PAYUNG BERSAMA.