Mohon tunggu...
Fajar
Fajar Mohon Tunggu... Supir - PEZIARAH DI BUMI PINJAMAN

menulis jika ada waktu luang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Rapuhnya Indonesia ketika Isu SARA "Dipemainkan"

20 Agustus 2019   18:30 Diperbarui: 20 Agustus 2019   20:28 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketiga, hindari apriori stereotip terhadap suku, agama, budaya, ras dan golongan yang berbeda dengan kita dengan membangun relasi tanpa sekat dengan semakin banyak orang yang berbeda dengan kita. Istilah milenialnya: perbanyak piknik untuk lebih mengenal suku, agama, budaya dan golongan lain agar tidak mudah mengadili yang lain secara apriori-stereotip.

Keempat, kompasiner dan pembaca bisa menambahnya sendiri dari pengalaman merawat kerukunan/toleransi SARA selama ini.

Akhir kata, Indonesia adalah konsensus bersama untuk berbangsa satu, bertanah air satu, dan berbahasa satu meskipun kita banyak pulau, banyak suku, banyak agama, banyak budaya dan bahasa. Bersatu tidaknya Indonesia sebagai NKRI di masa kini dan di masa depan sangat bergantung pada kedewasaan dan kebijaksanaan kita mengelolah kenyataan keindonesiaan kita yang memang beragam.

Sumber:

1.Sejarah Panjang Nama Indonesia

2. Jumlah Suku & Bahasa di Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun