Ketiga, hindari apriori stereotip terhadap suku, agama, budaya, ras dan golongan yang berbeda dengan kita dengan membangun relasi tanpa sekat dengan semakin banyak orang yang berbeda dengan kita. Istilah milenialnya: perbanyak piknik untuk lebih mengenal suku, agama, budaya dan golongan lain agar tidak mudah mengadili yang lain secara apriori-stereotip.
Keempat, kompasiner dan pembaca bisa menambahnya sendiri dari pengalaman merawat kerukunan/toleransi SARA selama ini.
Akhir kata, Indonesia adalah konsensus bersama untuk berbangsa satu, bertanah air satu, dan berbahasa satu meskipun kita banyak pulau, banyak suku, banyak agama, banyak budaya dan bahasa. Bersatu tidaknya Indonesia sebagai NKRI di masa kini dan di masa depan sangat bergantung pada kedewasaan dan kebijaksanaan kita mengelolah kenyataan keindonesiaan kita yang memang beragam.
Sumber:
1.Sejarah Panjang Nama Indonesia
2. Jumlah Suku & Bahasa di Indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H