Mbah Moen: "Indonesia satu-satunya negara mayoritas Islam yang paling bisa dilihat kerukunannya. Kalau Indonesia tidak dijaga kerukunannya, itu adalah suatu kehancuran yang besar."
Indonesia berduka karena kehilangan salah satu tokoh besar yang pesan-pesan keagamaannya menyejukkan karena merangkul semua anak bangsa apapun agama yang dianutnya.Â
Rasa kehilangan ini tidak hanya dialami oleh umat muslim, NU, atau Partai Persatuan Pembangunan, melainkan juga oleh pemeluk agama lain.
Jejak-jejak duka, kehilangan, dan simpati dari anak bangsa ini bisa terbaca pada komentar-komentar netizen baik di status WA, Group Wa, status dan grup warganet di Facebook dan media sosial lainnya yang saya ikuti.
Mengapa jangkauan ketokohan Mbah Moen melampaui sekat agama di Indonesia?
Pertama, Mbah Moen adalah tokoh yang sangat menginspirasi para anggota NU. NU dikenal di Indonesia sebagai ormas yang sangat konsisten membela Pancasila dan UUD 1945, NKRI harga mati, prinsip hidup Bhineka Tunggal Ika.
Perjuangan dan kiprah NU yang konsisten dalam hal ini tentu diinspirasikan juga oleh cara hidup Mbah Moen dan petuah-petuahnya tentang pentingnya menjaga pluralitas di Indonesia.
Kedua, hidup dan ajaran Mbah Moen sungguh membuka mata kaum nonmuslim untuk melihat Islam sebagai rahmat bagi seluruh semesta.Â
Ketiga, Mbah Moen menjadi antitesis di tengah gerakan-gerakan untuk menggantikan dasar negara Pancasila dengan ideologi lain yang berpotensi memecah belah anak bangsa bahkan bisa menghancurkan konsep NKRI yang mulai menjamur belakangan ini.
Tentu saja gerakan-gerakan yang ingin mengganti ideologi Pancasila dengan falsafah yang lain, jika mau jujur "sangat menggelisahkan hati" kaum minoritas di Indonesia. Akan jadi apakah bangsa ini ketika Pancasila diganti dengan ideologi lain?
Optimisme Mbah Moen bahwa Indonesia adalah SATU-SATUNYA NEGARA MAYORITAS ISLAM YANG PALING DILIHAT KERUKUNANNYA YANG HARUS TETAP DIJAGA AGAR TIDAK HANCUR, memang sudah menjadi kenyataan di Indonesia sejak kemerdekaan sampai hari ini.
Optimisme inilah yang semestinya tetap dijaga dan diperjuangkan setiap anak bangsa, apa pun agama yang dianut.
Bahwa Indonesia ini terbentuk dari aneka pluralitas dengan Agama Islam sebagai mayoritas yang mengayomi, meneduhkan dan mempersatukan anak bangsa itu adalah fakta sampai dengan saat ini dan mesti terus diperjuangkan di masa depan.
Terima kasih Mbah Moen. Jasamu sangat besar dalam memberikan spirit untuk tetap menjaga kerukunan di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H