Di sisi lain, ngototnya JK untuk segera merealisasikan proyek ini bahkan dengan mengurangi porsi tanggung jawab PLN, sekilas bisa juga dipahami karena sudah menjadi tugasnya sebagai Wakil Presiden untuk bergerak cepat membantu Presiden mengordinasikan perealisasian proyek ini.Â
Akan tetapi, masyarakat Indonesia HARUS WASPADA mengingat JK juga adalah seorang saudagar yang memiliki aneka perusahaan yang bergerak di berbagai bidang. Namun bidang kelistrikan yang paling dominan dikerjakan oleh Kalla Group beberapa waktu terakhir dengan investasi yang cukup besar di wilayah Sulawesi. Bahkan JK pernah mengatakan bahwa fokus ekspansi Kalla Group kini ada di sektor energi, khususnya Penyediaan listrik.
Waspadai Manuver Jusuf Kalla dalam Megaproyek Listrik 35.000 Megawatt
Rizal Ramli yang dikenal memiliki semangat nasionalisme dan sangat anti dengan neoliberaslime tentu punya data dan telah mencium akan adanya manuver-manuver yang menggunakan tameng kekuasaan untuk kepentingan bisnis. Potensi Jusuf Kalla 'memainkan kekuasaanya' sebagai Wapres untuk memasukan perusahaannya untuk menangani proyek ini sangatlah besar. Apakah tidak diperbolehkan jika Kalla Group ikut dan menang tender? Tidak masalah jika Kalla Group ikut dalam tender. Yang terpenting proses tendernya transparan bagi masyarakat Indonesia. Kalla Group bisa saja menang tender tetapi melalui cara-cara yang legal dengan mengindahkan semua aturan dan perundang-perundangan.
Jika JK mempunyai kepentingan bisnis di balik proyek listrik 35.000 Megawatt, tentulah bawahan kritis seperti RR yang cukup berpengalaman dalam pemerintahan akan menjadi 'duri dalam daging' bagi kepentingan bisnis Jusuf Kalla dan kroni-kroninya. RR menjadi batu sandungan bagi JK dan perusahaannya untuk ikut ambil bagian dalam menangani Megaproyek ini.
Kebenaran akan menyingkapkan dirinya. WAIT AND SEE!
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H