Mohon tunggu...
Fajar
Fajar Mohon Tunggu... Supir - PEZIARAH DI BUMI PINJAMAN

menulis jika ada waktu luang

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi, Lupakan Dulu Pemilu 2014

2 Mei 2013   00:00 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:16 996
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_241269" align="aligncenter" width="420" caption="Foto (antaranews.com)"][/caption]

Menarik tatkala menyimak kata-kata yang dilontarkan oleh Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Pemuda dan Olahraga Maruarar Sirait hari ini. Menurutnya, PDIP tidak akan membebankan Jokowi dengan isu politik terkait kemungkinan diusungnya Jokowi sebagai Capres-cawapres dari PDIP pada pemilu 2014 mendatang. Dasar pertimbangannya,  Jokowi masih giat bekerja mewujudkan janji-janji kampanyenya bersama Basuki bagi Jakarta Baru. Saat ini, Jokowi sedang gencar (gila kerja) untuk menata dan membangun Jakarta. Sebab itu, Jokowi tidak perlu dibebankan dengan isu politik yang berkembang terkait elektabilitasnya yang terus meningkat sebagai salah satu kandidat capres terkuat jelang Pemilu 2014 (Kompas.Com).

Apakah kata-kataKetua DPP PDI Perjuangan Bidang Pemuda dan Olahraga ini mewakili polose partai, mengingat Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri belum bersuara sama sekali terkait kemungkinan pencalonan Jokowi untuk mewakili PDIP dalam pemilu mendatang? Sangat boleh jadi ada kemungkinan kesepakatan internal partai yang dicuatkan ke media melalui Maruar Sirait.

Apa yang disampaikan oleh Maruarar Sirait bisa jadi benar bahwa apapun situasinya nanti, sangat kecil kemungkinan PDIP mencalonkan Jokowi menjadi Capres, meski banyak pihak mendesak agar Jokowi bisa dicalonkan pada periode mendatang demi Indonesia yang lebih baik.

Hal senada juga menjadi prinsip Jokowi. Ketika ada yang memintanya untuk menjadi capres 2014, Jokowi memilih akan tetap setia dan fokus untuk mewujudkan janji kampanyenya bagi rakyat Jakarta. Jokowi sepertinya memang tidak mau diganggu dengan isu yang sama karena dia bukan politisi retoris tetapi seorang politisi pekerja. Bagi dia memimpin berarti bekerja untuk mewujudkan impian dan janji politik yang telah dibuat.

Karena itu, ambisi untuk meninggalkan jabatan gubernur DKI Jakarta untuk menjadi calon presiden pada pemilu 2014 rasa-rasanya jauh dari bayangan Jokowi. Tidak semudah bagi seorang pemimpin dengan integritas seperti Jokowi meninggalkan pekerjaan rumah untuk Ahok hanya untuk mengejar kursi kepresidenan, meskipun pilihan itu dibuat minus-malum. Artinya, meskipun sepertinya tidak ada figur yang lebih baik/cocok selain Jokowi di mata rakyat Indonesia untuk menjadi presiden pada 2014 mendatang, ia tetap akan konsisten pada sikapnya: bekerja dulu untuk Jakarta Baru selama satu periode yang telah mulai berjalan.

Jika apa yang disampaikan oleh Maruarar Sirait menjadi polose resmi PDIP dalam kesenambungannya dengan sikap Jokowi selama ini, maka bisa disimpulkan bahwa kemungkinannya sangat kecil PDIP mengusung Jokowi sebagai Capres pada 2014 mewakili PDIP. Kemungkinan kecil juga bagi Jokowi untuk menerima pinangan partai lain jika sekedar untuk menaikan popularitas partai dengan memanfaatkan elektabilitas Jokowi saat ini.

Hipotesa ini mengandaikan bahwa apa yang disampaikan PDIP di atas dan sikap kurang berminat Jokowi selama ini terhadap tawaran menjadi Capres 2014 bukan merupakan bagian dari manuver politik kelas atas.

Sumber:

PDIP: Saatnya Jokowi Buktikan Janji

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun