Tentu masih ada persoalan lain yang menjadi akar utama kekerasan dan premanisme misalnya, ekonomi, sosial-budaya, degradasi moral, religiositas, dll yang perlu dicari, dirumuskan untuk menemukan langkah-langkah konkret untuk mengurangi kejahatan/premanisme.
Akan tetapi, satu hal yang tidak boleh dilupakan oleh kita semua bahwa selagi kita semua masih manusia biasa yang hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang namanya kejahatan dan kekerasan tidak akan pernah tuntas diberantas. Kejahatan/kekerasan itu inheren atau melekat erat pada kodrat manusia biasa, siapa pun dia. Yang bisa kita lakukan hanyalah memperbanyak perbuatan baik, adil dan benar untuk meminimalisasi kecendrungan jahat, korup, dan tidak adil yang juga potensial menjadi sebuah aktus ketika berelasi dengan orang lain "yang berbeda dengan kita." Kenyataan ini jangan sampai dilupakan oleh mereka yang bernafsu sekali untuk memberantas kejahatan/kekerasan secara instan/pragmatis termasuk dengan cara-cara yang sama-sama kasar, keras, korup, dan jahat.
Terkait: Preman Jalanan versus Preman Berdasi Saya Cinta Koppasus Antiklimaks Drama Berdarah Lapas Cebongan Menanti Antiklimaks tragedi lapas cebongan, mengapa polri lamban? Petrus Zaman Orba Vs Petrus Zaman Reformasi Tragedi Lapas Sleman Hanya Sebuah Gunung Es Tragedi Lapas Sleman Masalah Nasional? Bantahan Pangdam Versus Opini Publik Terkait Tragedi Lapas Sleman Pesan Tragedi Lapas Sleman Bagi Para Pendukung Hukum Rimba Tragedi Hukum Paling Memalukan Tragedi lapas Sleman dan Rasisme yang Berkembang