Mohon tunggu...
Fajar
Fajar Mohon Tunggu... Supir - PEZIARAH DI BUMI PINJAMAN

menulis jika ada waktu luang

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Lawan Preman dengan Tindakan Preman

8 April 2013   14:07 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:31 638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tentu masih ada persoalan lain yang menjadi akar utama kekerasan dan premanisme misalnya, ekonomi, sosial-budaya, degradasi moral, religiositas, dll yang perlu dicari, dirumuskan untuk menemukan langkah-langkah konkret untuk mengurangi kejahatan/premanisme.

Akan tetapi, satu hal yang tidak boleh dilupakan oleh kita semua bahwa selagi kita semua masih manusia biasa yang hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang namanya kejahatan dan kekerasan tidak akan pernah tuntas diberantas. Kejahatan/kekerasan itu inheren atau melekat erat pada kodrat manusia biasa, siapa pun dia. Yang bisa kita lakukan hanyalah memperbanyak perbuatan baik, adil dan benar untuk meminimalisasi kecendrungan jahat, korup, dan tidak adil yang juga potensial menjadi sebuah aktus ketika berelasi dengan orang lain "yang berbeda dengan kita." Kenyataan ini jangan sampai dilupakan oleh mereka yang bernafsu sekali untuk memberantas kejahatan/kekerasan secara instan/pragmatis termasuk dengan cara-cara yang sama-sama kasar, keras, korup, dan jahat.

Terkait: Preman Jalanan versus Preman Berdasi Saya Cinta Koppasus Antiklimaks Drama Berdarah Lapas Cebongan Menanti Antiklimaks tragedi lapas cebongan, mengapa polri lamban? Petrus Zaman Orba Vs Petrus Zaman Reformasi Tragedi Lapas Sleman Hanya Sebuah Gunung Es Tragedi Lapas Sleman Masalah Nasional? Bantahan Pangdam Versus Opini Publik Terkait Tragedi Lapas Sleman Pesan Tragedi Lapas Sleman Bagi Para Pendukung Hukum Rimba Tragedi Hukum Paling Memalukan Tragedi lapas Sleman dan Rasisme yang Berkembang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun