[caption id="attachment_247352" align="aligncenter" width="529" caption="Ilustrasi: Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo saat berbincang dengan Kompascom, di Balaikota Jakarta, Kamis (23/5/2013). | Kompas.com/Kurnia Sari Aziza"][/caption]
Popularitas ketokohan Jokowi semakin diperhitungkan oleh partai politik arus utama. Apalagi didukung oleh aneka survei yang memetakan Jokowi sebagai capres nomor 1 pada 2014 mendatang. Hal inilah yang kemudian membuat beberapa elit partai demokrat terbagi-bagi dalam dua sikap. Ada beberapa tokoh yang menginginkan agar Jokowi diundang dalam konvesi calon presiden pada Agustus mendatang. Bahkan dari kubu ini ada yang terang-terangan mengatakan bahwa Demokrat bisa saja mencalonkan Jokowi sebagai capres 2014 meskipun bukan kader. Namun di kubu lain seperti Marzuki Ali menyatakan keberatan jika Jokowi yang bukan kader Demokrat dicapreskan oleh partai. Menurutnya, Demokrat harus mecalonkan kadernya sendiri.
Menanggapi persoalan kemungkinan Jokowi dilirik dan akan dipinang oleh Partai Demokrat atau partai lainnya, PDIP tidak tinggal diam. Menurut Kader PDIP, Jokowi tidak akan semudah itu berpindah ke lain hati. Jokowi meskipun terhitung orang baru di PDIP tetaplah seorang kader yang punya integritas diri. Jokowi bukanlah tipikal "politikus kutu loncat" seperti yang sering diperagakan oleh beberapa politikus akhir-akhir ini. Bahkan menurut Politikus PDI Perjuangan, Ribka Tjiptaning, Jokowi bukanlah 'politikus gampangan' yang mudah tergoda dengan rayuan partai manapun untuk dicalonkan sebagai presiden pada 2014 nanti.
Bagaimana dengan sikap Jokowi sendiri? Dari aneka komentar yang pernah dilontarkannya ke media terkait elektabilitasnya sebagai kandidat capres terkuat 2014, Jokowi tidak pernah mengafirmasi apa pun juga dari hasil survei. Baginya, mengurusi Jakarta saja sudah ribet dan memusingkan, apalagi harus ditambah beban memikirkan kemungkinan pencapresan dirinya pada 2014 mendatang. Terkait loyalitasnya terhadap PDIP sepertinya tidak diragukan lagi. Jokowi sangat loyal kepada PDIP bahkan sangat menaruh hormat kepada Megawati Soekarno Putri sebagai Ketum PDIP. Baginya, soal capres atau tidak bukan urusannya. Itu urusan Ibu Ketua atau urusan internal PDIP. Artinya, di sini Jokowi akan siap tunduk/patuh pada apa pun yang menjadi keputusan Megawati dan PDIP. Jika PDIP menyatakan mencalonkannya sebagai kandidat presiden RI pada 2014, Jokowi pasti akan taat.
Dengan demikian, sepertinya pintu hati Jokowi agak tertutup untuk partai-partai lain karena loyalitasnya terhadap PDIP tidak diragukan. Selain itu, konsistensi dan integritas dirinya tidak mungkin begitu saja ia korbankan demi sebuah kepentingan sesaat untuk sekedar menjadi capres 2014 dengan harus mengkhianati PDIP. Dan PDIP pun tidak akan begitu saja merelakan Jokowi, tokoh terpopuler saat ini, yang menjadi 'aset' berharga PDIP kepada partai-partai lain. Sehingga PDIP pun tidak perlu ragu untuk membuat keputusan apa pun terkait Jokowi pada 2014 mendatang. Yakinlah keputusan apa pun dari PDIP pasti akan diterima oleh Jokowi karena Jokowi loyal pada ideologi partai selain loyal pada kepentingan rakyat banyak.
Mampir juga, Bro/sis: Jokowi Capres 2014, Kandidat Lain akan Jadi Penggembira Saja Hanya People Power yang Dapat Mempresidenkan Jokowi pada 2014 Mendatang Meroketnya Popularitas Jokowi Capres 2014 Menguatnya Desakan Rakyat Jokowi Capres 2014 Jokowi Capres 2014, Ruhut Kebakaran Jenggot Kemungkinan Absennya Jokowi Capres 2014 Profil Capres 2014 Versi Kompasianer Profil Pemimpin Dambaan Rakyat Saat Ini Permohonan Jokowi Lupakan Capres 2014 Jokowi, resiko Pemimpin Populis Dicibir dan Digugat Alasan Jokowi Tidak Akan Capres 2014 Jokowi Capres 2014, Jangan Dulu Deh! Golput Aja Deh, Kalau Bukan Jokowi Capres 2014 Jangan Coba Kritik Jokowi!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H