Mohon tunggu...
Fajar
Fajar Mohon Tunggu... Supir - PEZIARAH DI BUMI PINJAMAN

menulis jika ada waktu luang

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Mengapa Polri Jadi Sasaran Tembak?

12 September 2013   06:24 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:01 635
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika menonton tayangan wawancara terkait penembakkan polisi di TV One semalam seorang teman komentar: "polisi saja sudah diteror dan merasa tidak aman, bagaimana dengan masyarakat biasa?" Menurut saya, wajar saja jika ada warga negara yang kemudian merasa ikut tidak aman. Mengapa? Aparat pemerintahan, semacam polisi yang punya senjata saja telah menjadi sasaran tembak secara acak oleh pelaku teror, apalagi masyarakat kebanyakan yang tidak punya senjata.

Penembakkan secara acak kepada polisi yang kian marak akhir-akhir ini merupakan teror kepada keamanan negara. Polisi-polisi yang menjadi korban teror umumnya berpangkat rendah dan menjadi petugas lapangan. Mereka inilah yang seringkali bertugas di jalanan, berinteraksi setiap hari dengan masyarakat secara langsung dan diharapkan menjadi penjamin rasa aman warga.

Namun, ketika aktivitas mereka di jalanan, di luar rumah, di luar kantor dengan mengenakkan seragam malah berpotensi dijadikan sasaran tembak, maka persoalan penembakkan aparat kepolisian ini tidak bisa diremehkan sebagai kasus ringan. Ini kasus berat yang harus ditangani dengan cepat dan taktis. Presiden harus mengerahkan semua sumber daya negara untuk mengungkap pelaku utama teror berantai yang dilakukan secara acak demi kepentingan stabilitas dan keamanan nasional. Bila perlu elemen TNI harus dikerahkan untuk membongkar pelaku teror aparat kepolisian ini.

Tidak bisa dibiarkan terlalu lama, jika ada oknum-oknum yang berkeliaran bebas di luar sana bersenjatakan pistol dan menembak aparat kepolisian secara acak. Ini memang ulah teroris. Mengapa? Karena mereka menebar teror kepada simbol pengamanan negara semacam kepolisian untuk menimbulkan rasa tidak aman kepada semua anggota kepolisian. Yang namanya terorisme itu bertindak anti sistem dan acak. Korban pun bisa polisi mana saja, kapan saja, dan dengan pangkat apa saja. Yang mereka harapkan dari tindakan teror ini adalah menciptakan rasa tidak aman terhadap negara.

Oleh karena itu, Presiden SBY memang harus pro aktif untuk megerahkan semua aparat baik TNI maupun POLRI untuk mengejar, menangkap, dan mengungkap motif utama para pelaku teror kepada polisi.

Di sisi lain, pihak kepolisian tidak perlu merasa takut untuk bekerja atau beraktivitas di luar kantor. Jangan mau kalah sama para pelaku teror. Teruslah bekerja dengan rompi antipeluru jika di luar kantor atau di jalanan seorang diri dan mengenakkan seragam.

Pertanyaan mengapa sekarang POLRI yang menjadi sasaran penembak misterius, akan tetap menjadi sebuah pertanyaan ketika pelaku dan motifnya belum terungkap. Jika polisi saja sudah merasa tidak aman, bagaimana dengan masyarakat sipil?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun