Mohon tunggu...
Fajar
Fajar Mohon Tunggu... Supir - PEZIARAH DI BUMI PINJAMAN

menulis jika ada waktu luang

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Polling Pembaca, Koruptor Dianggap Pantas Dihukum Mati

29 Juli 2019   12:37 Diperbarui: 29 Juli 2019   12:48 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustasi (pontianak.tribunews.com)

Setiap hari media pasti memperbaharui berita tentang terungkapnya skandal korupsi baru. Belum kelar yang satu, muncul yang lain. Korupsi seolah jamur yang tumbuh di musim hujan. Karena iklim Indonesia memang menyuburkan korupsi. 

Tentu hal ini membuat rakyat geram. Tetapi ketika terlalu sering diberitakan lama kelamaan urat syaraf "marah" jadi melunak juga, "ah berita korupsi mah biasa saja. Gak usah dipikirkan saja. Toh koruptor tidak pernah memikirkan rakyat. Rakyat aja yang peduli ama koruptor. Daripada nonton berita korupsi, mending ganti chanel hiburan saja. Atau baca hal-hal lain yang menyenangkan saja." 

Inilah titik jenuh yang bisa saja dialami oleh masyarakat, ketika berita tentang tertangkapnya koruptor baru terus bermunculan setiap hari.

Akan tetapi, titik jenuh ini terkadang bisa menjadi sebuah "bom waktu" bagi masyarakat yang siap meledak. Tengok saja sebuah Polling di laman Beritasatu.Com beberapa tahun lalu. Di sana ada sebuah polling yang sedang dilakukan bagi pembaca dengan sasaran menghimpun aspirasi pembaca tetang hukuman apa yang paling tepat dikenakan kepada para koruptor agar membuat mereka jera. Tenyata pembaca masih lebih suka memilih hukuman mati dan pemiskinan koruptor berserta keluarga sebagai pilihan utamanya.

Dengan demikian, hasil polling sementara nan sederhana dari pembaca ini sedikit memberikan petunjuk bahwa animo peserta lebih kuat memilih hukuman mati dan pemiskinan koruptor berserta seluruh anggota keluarganya, sebagai hukuman yang pantas untuk para koruptor.

Hal ini mau menunjukkan kemungkinan bahwa masyarakat Indonesia sudah sangat geram dengan para koruptor di negeri ini sehingga hukuman mati pun dianggap layak dikenakan kepada para koruptor. 

Korupsi dianggap sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan, sehingga hukuman mati dan pemiskinan dianggap sebagai hukuman paling tepat untuk membuat jera yang lain.

Pertanyaannya, apakah seribuan peserta yang mengikuti polling ini kurang lebih mewakili 'animo' jutaan masyarakat Indonesia terhadap hukuman yang paling pantas bagi para koruptor? 

Sejatinya memang korupsi adalah kejahatan yang tidak bisa ditoleril meskipun pemberlakuan hukuman mati bagi para koruptor masih menjadi sebuah polemik di Indonesia. Apakah hukuman mati tepat bagi para koruptor sama seperti kejahatan kemanusiaan berat lainnya?

Sumber Data:  Beritasatu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun