Mohon tunggu...
Fajar
Fajar Mohon Tunggu... Supir - PEZIARAH DI BUMI PINJAMAN

menulis jika ada waktu luang

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Enam Prinsip Kepemimpinan Jokowi

22 Juni 2013   08:41 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:36 4631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13718656081423407199

Inilah yang menjadi latar mengapa dia memangkas semua alur birokrasi yang berbelit dengan efisensi dan efektivitas dalam birokrasi.  Ia menginginkan semua hal apabila bagi rakyat bisa dipermudah dan dipercepat. Ia ingin melawan habitus lama birokrasi di Indonesia yang identik dengan semakin dipersulit dan semakin diperlambat itu baik untuk semakin mendapatkan sangu suap. Ia mau menjadikan birokrasi yang dipimpinnya mengedepankan semangat pelayanan/pengabdian di mana masyarakat menjadi raja-nya karena para pegawai birokrasi digaji dari pajak rakyat. Rakyat berhak mendapatkan pelayanan birokrasi yang cepat dan mudah karena mereka telah membayarnya dengan pajak untuk tujuan itu. Karena itu, semua sumbatan di tubuh birokrasi pasti akan dibukanya demi efektivitas dan efisiensi pelayanan publik. Salah satu sumbatan yang menyebabkan lambat dan sulitnya birokrasi adalah membudayanya korupsi, kolusi, dan nepotisme di tubuh lembaga birokrasi. Karena itu, terobosan pembaharuan wajah birokrasi ditempuh Jokowi karena dia optimis semuanya itu bisa dilawan.

“Kalau orang banyak yang pesimis dengan pemberantasan korupsi, saya optimis. Itu mudah asal ada tekad dari pemimpin.”

Banyak orang pesimis bahwa KKN yang telah berurat berakar atau membudaya dalam birokrasi sudah seperti kanker ganas yang taktersembuhkan. Tetapi tidak demikian dengan Jokowi. Baginya semuanya itu bisa dilawan dengan pertama-tama teladan hidup sang pemimpin yang sederhana, bersih, dan transparan. Jika pemimpinnya sudah bersih, maka bawahan yang mau macam-macam pasti akan segan atau sungkan berbuat curang. Pemimpin yang kotor akan menjadikan kekotorannya sebagai kartu truff yang mematikan bagi bawahannya jika pemimpinnya macam-macam. Jika antara pemimpin dan bawahan memiliki kartu truff keburukan maka legalisasi KKN di tubuh birokrasi akan menjadi sebuah kelaziman. Hal inilah yang mau dilawan oleh Jokowi. Selain itu, sistem lelang jabatan yang dilakukan Jokowi merupakan cara yang lain untuk mengurangi trend korupsi (KKN) di tubuh birokrasi DKI Jakarta. Harapannya dengan kedua cara ini, tekad Jokowi sang pemimpin untuk memberantas korupsi melalui transparansi kepemimpinan di lingkungan birokrasi didukung sepenuhnya oleh masyarakat.

Prinsip-prinsip itulah yang menjadi kunci keberhasilan Jokowi sebagai pribadi, Bapak keluarga, dan sebagai seorang pemimpin-pengabdi rakyat yang dijadikannya sebagai raja. Mau ditiru silahkan………..

Sumber Kata-kata Mutiara Joko Widodo:

chirpstory.com *Ulasan atas kata-kata mutiara Jokowi dibuat dengan memperhitungkan berita-berita terkait hidup dan kiprah Joko Widodo tanpa mengabaikan unsur subjektivitas penulis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun