Mohon tunggu...
Fajar
Fajar Mohon Tunggu... Supir - PEZIARAH DI BUMI PINJAMAN

menulis jika ada waktu luang

Selanjutnya

Tutup

Money

Penghargaan Menteri Hukum dan HAM terhadap Petani Kopi AFB

12 Juli 2012   02:32 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:03 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_187404" align="aligncenter" width="640" caption="Bupati Ngada Menerima Sertifikat IG Kopi AFB dari Menteri Hukum dan HAM (sumber: www.kemenkumham.go.id)"][/caption]

Saat ini, masyarakat Ngada, khususnya para petani kopi sedang larut dalam euforia rasa bangga. Pasalnya, kopi hasil pertanian mereka yang sudah mulai terkenal sampai ke Eropa mendapatkan sertifikat indikasi geografis dari Menteri Hukum dan HAM, Amir Syamsudin. Sertifikat ini langsung diterima oleh Bupati Ngada, Marianus Sae di Jakarta pada 5 Juli 2012 lalu.

Sertifikat Indikasi Geografis (IG) adalah suatu tanda yang menunjukkan daerah asal suatu barang, yang karena faktor lingkungan geografis termasuk faktor alam, faktor manusia, atau kombinasi dari kedua faktor tersebut, memberikan ciri dan kualitas tertentu pada barang yang dihasilkan..... (UU 15/2001 tentang Merek).

Dengan demikian, kebanggaan ini semakin memacu petani kopi masyarakat Ngada untuk semakin giat menanam kopi dan merawatnya secara organik karena cita rasa yang khas dari Kopi Arabikan Flores Bajawa (AFB) telah kian mendunia dan diakui oleh Menteri Hukum dan HAM melalui sertifikat tersebet.

Menanggapi penghargaan tersebut, para petani kopi Bajawa yang mendiami Kabupaten Ngada semakin termotivasi untuk menaikan hasil produksi tahunan yang selama ini hanya berkisar 300 ton pertahun dengan memperluas areal perkebunan kopi rakyat dan intensifikasi pemeliharaan.

Selain itu, menyambut harapan yang disampaikan oleh Menteri Hukum dan HAM dalam momen penganugerahan sertifikat tersebut, para petani kopi mulai termotivasi untuk menjualhasil kopi mereka melalui koperasi unit desa, sehingga harga kopi mereka tidak dipermainkan oleh para tengkulak.

Penghargaan ini merupakan sebuah titik pijak baru bagi para petani Kopi Ngada agar semakin serius menekuni pertanian kopi di wilayahnya,yang selama ini telah menjadi komoditi andalan mereka untuk mendongkrak kesejahteraan kelurga.

Maju terus Kopi AFB dan sejahteralah para petani kopi!

Sumber Berita: Baca Juga di Sini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun