Mohon tunggu...
Fajar
Fajar Mohon Tunggu... Supir - PEZIARAH DI BUMI PINJAMAN

menulis jika ada waktu luang

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Kopi Arabika Bajawa Makin Diminati

27 Juni 2012   14:07 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:29 693
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_184977" align="aligncenter" width="569" caption="Dialog Terbuka Para Petani Kopi AFB dengan Para Buyer Jerman & Ukraina "][/caption]

"KAMI ADALAH PETANI SEDERHANA YANG PUNYA CITA-CITA AGAR POSISI TAWAR KAMI DI MATA PEMBELI KOPI BISA DIHARGAI SEBAGIMANA ORANG PADA UMUMNYA." Inilah harapan sederhana para petani kopi Arabika di Bajawa, NTT ketika mereka dipertemukan dengan para penguasaha Kopi dari Jerman dan Ukraina.

Harapan kecil mereka ini mulai menjelma menjadi kenyataan akhir-akhir ini di mana kopi arabika dari bajawa atau yang lebih di kenal di pentas internasional dengan sebutan kopi AFB (Arabika From Bajawa) semakin diminati oleh para konsumen di beberapa negara di Eropa.

Rabu (27/06/2012) para petani kopi Ngada dikunjungi oleh 7 orang pengusaha penggoreng kopi dari Jerman dan Ukraina. Dalam dialog dengan para petani kopi tersebut, para pengusaha mengungkapkan rasa bangga karena bisa melihat dari dekat bagaimana proses pengolahan kopi di kalangan petani Bajawa. Mereka juga menyarankan agar para petani tetap terus menjaga mutu kopi yang ada di tengah persaingan kopi dunia yang ketat.

Sesudah berdialog dengan para petani kopi, para pengusaha ini juga sempat mengunjungi tempat pengolahan kopi terpadu atau Unit Pengolahan Hasil (UPH) kopi yang berada di desa-desa. Pengolahan dengan teknik yang sederhana namun menghasilkan kualitas kopi jempolan juga diakui oleh para pengusaha tersebut. Mereka memuji kreativitas petani yang menciptakan peralatan sederhana dari bahan kayu dan bambu untuk pengolahan hasil kopi yang memang lebih ramah lingkungan.

[caption id="attachment_184980" align="aligncenter" width="583" caption="Para Buyer Mengunjungi UPH Kopi Para Petani"]

13408044201447936155
13408044201447936155
[/caption]

Selain itu, para buyer ini juga menyempatkan diri mengujungi perkebunan kopi para petani Bajawa. Mereka memuji sistem pertanian kopi bebas pupuk kimiawi yang dikembangkan oleh para petani kopi. Sistem pertanian tradisional menurut kearifan lokal setempat yang kemudian dikenal belakangan dengan sistem pertanian organik ini sangat mengesankan para buyer. Mereka juga meminta para petani agar menjaga keberlajutan sistem pertanian organik ini. Meskpun banyak kebun para petani diolah secara tradisional, mereka tetap puas karena kesan organik dan tradisional masih tampak. Dan sebagai bukti organik mereka masih melihat laba-laba bersarang di kebun kopi dan menyempatkan diri mengabadikannya dalam kamera mereka.

[caption id="attachment_185018" align="aligncenter" width="583" caption="Para Buyer Mengunjungi Perkebunan Kopi Arabika Para Petani"]

134081076416012132
134081076416012132
[/caption]

Di akhir perjumpaan dengan para petani kopi ini, para buyer berjanji akan tetap membeli pasokan kopi AFB dari para petani Bajawa untuk perusahaan mereka sebagaimana yang sudah berlangsung beberapa tahun terakhir ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun