Mohon tunggu...
Fajar
Fajar Mohon Tunggu... Supir - PEZIARAH DI BUMI PINJAMAN

menulis jika ada waktu luang

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Selagi Masih Manusia selalu Tidak Puas

12 Juni 2012   19:22 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:03 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Itulah hidup. Tidak mungkin mengingkari semua keinginan itu karena ragaku memang selalu haus untuk memiliki sebanyak-banyaknya dalam hidup. Padahal hatiku tahu bahwa hidup bukanlah untuk mengumpulkan banyak hal yang tidak semuanya biasa dibawa ke liang kubur, tetapi dagingku terlalu lemah untuk bisa mengerem semua keinginan tidak teratur. Dagingku selalu haus akan segala hal yang tidak pernah cukup untuk memenuhi semua keinginanku.

[caption id="attachment_182343" align="aligncenter" width="507" caption="Mekar di Atas Batu (koleksi pribadi)"]

1339528431344290891
1339528431344290891
[/caption]

Daripada pusing memikirkannya, lebih baik nikmati yang ada dengan penuh syukur sampai ajal menjemput meski banyak harus menelan liur mengendalikan semua hasrat takteratur yang selalu menggerogoti ketentraman jiwaku. Bunga saja bisa hidup di atas batu dan tetap mekar mempesona, apalagi manusia. Tanpa memiliki banyak, aku pun bisa mekar sepenuhnya menjadi manusia yang untuh.

KAMPRET WPC 8

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun