Mohon tunggu...
Fajar
Fajar Mohon Tunggu... Supir - PEZIARAH DI BUMI PINJAMAN

menulis jika ada waktu luang

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Menikmati Api

12 Mei 2012   06:41 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:24 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Api: Panas-Membara (Dok.Pribadi)

Api menjadi salah satu unsur penting alam, sehingga ia selalu dirindukan dan dicari karena menjadi sumber panas. Namun, api dirindukan sekaligus Dibenci. Ketika dingin, api dirindukan dan dicari untuk menghangatkan tubuh. Ketika ingin memasak, manusia perlu api (bagi yang pakai listrik-gak perlu kali ya). Karena itu, manusia-manusia purba yang mulai hidup menetap berusaha menemukan api entah dengan cara mencoba-coba menggosokan dua kayu kering, dua batu, atau secara kebetulan menemukan api di hutan karena gesekan dua kayu  kering.

[caption id="attachment_176695" align="aligncenter" width="648" caption="Api Unggun Yang Menghangatkan: Bersukari Menikmati Api Baru Pengharapan (Dok.Pribadi)"]

13367948871081414432
13367948871081414432
[/caption] Api juga dibenci dan ia dijuluki "Si Jago Merah Mengamuk" ketika meluluhlantahkan segala sesuatu dalam sekejap: manusia dan harta benda. Karena itu, api juga ditakuti dengan pesan singkat "Awas Api," "jangan main api, jika tidak mau terbakar." [caption id="attachment_176699" align="aligncenter" width="583" caption="Api yang Panas dan Berkobar-kobar Memang Menakutkan (Dok.Pribadi)"]
13367954931229129853
13367954931229129853
[/caption]

Namun sesungguhnya api tidak perlu ditakuti. Api harus ditakhlukan, karena sebagai unsur alam dan juga unsur diri. Api yang panas, bisa ditakhlukan bagi jiwa yang tenang, teguh, dan yakin. Api yang bersifat panas dan hangat menyimbolkan sifat panas dalam diri setiap makhluk hidup. Coba saja kalian atau saudara pernah memegang atau menyentuh orang yang hidup dan orang yang sudah meninggal. Orang hidup yang kalian sentuh ini pasti akan terasa hangat , sedangkan orang yang sudah meninggal akan dingin. Api itu hangat, itu menandakan dimana ada suatu kehidupan akan menghangatkan suasana. Api lambang kehidupan yang mesti terus berlanjut.

[caption id="attachment_176718" align="aligncenter" width="518" caption="Berjalan di Atas Api: Menakhlukan Ketakutan Bawah Sadar (Dok.Pribadi)"]

1336803457673023634
1336803457673023634
[/caption]

Foto Malam Hari yang Lainnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun