kusulut setumpuk kayu kala dingin malam menyeruak, mengguncang kalbu sekalian pendaki adalah para pencari pengembara yang senantiasa dahaga menterjemahkan makna setiap kata pun bentangan tenda hanyalah sekedar lantunan bahasa ketika penat tiba dan bara api masih ada tersisa : aku akan tetap kembali pada putih halimun meninggalkan hingar bingar perlombaan yang menggelegar dan terus berdentum hidup hanya sekedar menumpang minum jeda sebelum pengadilan masal untuk menjalani vonis yang sungguh kekal
Agats – Asmat, 4 Mei 2010
(Sumber Puisi:Â http://www.kemudian.com)
Selamat Menjelang Tahun Baru 2011
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H