Inilah cara berpikir-Nya, cara merasa-Nya, dan cara bertindak-Nya yang menjadi undangan terbuka kepada yang mengikuti-Nya untuk meneladani-Nya.
Natal:Undangan untuk Membangun Semangat Ugahari agar Solider dengan Sesama
Oleh karena itu, salah kaprah apabila Natal dipolitisir untuk aneka kepentingan terutama untuk menyombongkan diri di hadapan sesama yang berkekurangan, tidak mempunyai makanan, bahkan tidak mempunyai pakaian layak untuk sekedar menikmati lantunan "silent night" pada saat malam Natal bersama umat yang lain.
Salah alamat bila Natal dijadikan ajang pamer kemewahan dan kemeriahan antargereja dengan menghabiskan dana jutaan rupiah sementara banyak sesama anak bangsa meregang nyawah kedinginan dan kelaparan di sudut-sudut kota dan kolong jembatan.
Salah sambung apabila Natal dikaitkan dengan dukungan terhadap mentalitas kosumeristis, hedonistis, dan kawan-kawannya. Semangat Natal harus mampu memerangi semua mentalitas itu.
Natal adalah menghayati semangat ugahari yang diteladankan-Nya untuk menjadi solider dengan mereka yang kalah dalam percaturan hidup ini.
"Selamat Menyambut Natal 2011 dalam Semangat Ugahari untuk Solider dengan Sesama"
Salam dan Doa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H