Mohon tunggu...
Fajar
Fajar Mohon Tunggu... Supir - PEZIARAH DI BUMI PINJAMAN

menulis jika ada waktu luang

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Natal, Meneladani Allah yang Membungkukan Diri

21 Desember 2011   18:19 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:56 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Inilah cara berpikir-Nya, cara merasa-Nya, dan cara bertindak-Nya yang menjadi undangan terbuka kepada yang mengikuti-Nya untuk meneladani-Nya.

Natal:Undangan untuk Membangun Semangat Ugahari agar Solider dengan Sesama

Oleh karena itu, salah kaprah apabila Natal dipolitisir untuk aneka kepentingan terutama untuk menyombongkan diri di hadapan sesama yang berkekurangan, tidak mempunyai makanan, bahkan tidak mempunyai pakaian layak untuk sekedar menikmati lantunan "silent night" pada saat malam Natal bersama umat yang lain.

Salah alamat bila Natal dijadikan ajang pamer kemewahan dan kemeriahan antargereja dengan menghabiskan dana jutaan rupiah sementara banyak sesama anak bangsa meregang nyawah kedinginan dan kelaparan di sudut-sudut kota dan kolong jembatan.

Salah sambung apabila Natal dikaitkan dengan dukungan terhadap mentalitas kosumeristis, hedonistis, dan kawan-kawannya. Semangat Natal harus mampu memerangi semua mentalitas itu.

Natal adalah menghayati semangat ugahari yang diteladankan-Nya untuk menjadi solider dengan mereka yang kalah dalam percaturan hidup ini.

"Selamat Menyambut Natal 2011 dalam Semangat Ugahari untuk Solider dengan Sesama"

Salam dan Doa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun