Mohon tunggu...
Fajar
Fajar Mohon Tunggu... Supir - PEZIARAH DI BUMI PINJAMAN

menulis jika ada waktu luang

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ziarah Mencari Citra?

17 April 2011   17:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:42 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada suluh di ambang malam

Puisimu memanggil seperti mercusuar

Aku terbangun dan merangkak perlahan

Lalu malam menjadi matang

Tapi terang tak kunjung benderang

Aku terjebak lagi dalam jeruji kelam

hilang arah untuk mengungsi

Kuulur tangan menyambut salammu

Yang datang dalam badai

Tapi engkau mengambang tak tergapai

Adakah ziarah ini hanya mengejar lambang?

Sebelum kembali kepada senyap

Ke rubrik mana engkau menambatkan bahtera kembaramu

Purnama mendapatiku terkulai

Dengan cangkang babak belur oleh hitam

Ke sudut bumi mana engkau berpulang ketika senja turun?

Kubangun satu rumah di dadaku

Tempat mampirmu jika lewat

Tapi engkau selalu melesat seperti kereta kuda

Terlalu laju untuk jiwa yang ringkih

Kubungkam amarahku selalu dalam paham:

Barangkali ada yang lebih merindumu daripada aku

Seperti apa rindu yang menggodamu untuk mampir?

Apakah uban dan lebur cangkang ini tak ada artinya bagimu?

Adakah ziarah ini hanya mengejar lambang,

Sebelum kembali kepada senyap?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun