Mohon tunggu...
Fajar
Fajar Mohon Tunggu... Supir - PEZIARAH DI BUMI PINJAMAN

menulis jika ada waktu luang

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Save Borneo: Batasi Ekspansi Perkebunan Kelapa Sawit!

2 Maret 2014   00:35 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:20 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_297993" align="aligncenter" width="590" caption="Sumber (AFP PHOTO / BAY ISMOYO/foto.kompas.com)"][/caption]

Sebuah berita mengejutkan saya dapatkan sore ini dari seorang kenalan di perbatasan Kalbar-Malaysia Timur, tepatnya di wilayah Badau dan sekitarnya. Diberitakan saat ini, masyarakat Badau telah mengalami kelangkaan air bersih. Panas panjang yang yang dialami Kalbar ikut berpengaruh. Namun, yang lebih berpengaruh adalah bahwa banyak sungai-sungai kecil di kawasan Badau yang selama ini menjadi sumber air bersih bagi masyarakat mengalami pendangkalan bahkan sama sekali menjadi kering oleh karena rakusnya batang-batang sawit menyerap seluruh sumber air yang ada.

Kondisi ini sangat jauh berbeda dengan masyarakat yang mendiami Kecamatan Embaloh Hulu di sekitar aliran Sungai Embaloh.  Sikap mereka yang sejak awal menolak invasi perkebunan kelapa sawit dari wilayah perbatasan (kecamatan Badau, Puring Kencana, dan Lanjak) menyebabkan sumber-sumber air di wilayah ini tidak pernah kering. Sungai Embaloh (salah satu anak Sungai Kapuas yang cukup besar) pun belum tercemar, sehingga masih bisa diminum. Inilah salah satu alasan mendasar mengapa masyarakat Dayak Tamambaloh dan Iban yang mediami kawasan Sungai Embaloh tetap menolak usaha para penguasa daerah dan investor memasukan perusahaan kelapa sawit di wilayah mereka. Karena bagi mereka, sawit bukan satu-satunya solusi untuk kemiskinan dan keterbelakangan yang mereka alami.

Kondisi yang dialami oleh masyarakat Badau di wilayah perbatan Kalbar-Malaysia ini sebenarnya menggambarkan kondisi Pulau Kalimantan secara keseluruhan saat ini. Eksplorasi besar-besaran atas bumi Kalimantan melalui pertambangan batu bara dan pembabatan hutan tropis untuk disulap menjadi kawasan perkebunan kelapa sawit menjadi dua ancaman serius untuk hutan tropis Kalimantan.

Jangan pernah membayangkan bahwa Hutan alam yang lebat dan padat masih banyak kita jumpai di Kalimantan saat ini. Kisah Kalimantan dengan hutan tropisnya mungkin hanya akan tinggal kenangan, jika pemerintah Indonesia tidak serius mengawasi dan membatasi eksplorasi dan eksploitasi atas tanah dan hutan Kalimantan untuk Sawit dan Batu Bara.

[caption id="attachment_297994" align="aligncenter" width="593" caption="Sumber (AFP PHOTO / BAY ISMOYO/Fotokompas.com)"]

139366907230243812
139366907230243812
[/caption]

Tidaklah mengherankan jika muncul ketakutan orang Kalimantan saat ini bahwa Pulau Kalimantan akan menjadi Pulau Matankali di masa depan.

Sebab banyak hutan alam Kalimantan yang saat ini sudah disulap menjadi lahan perkebunan kelapa sawit, mengingat bahwa perkebunan kelapa sawit masih menggunakan sistem ekstensifikasi dan ekspansi wilayah guna mendongkrak produktivitas tandan buah sawit untuk kepentingan peningkatan CPO. Untuk tujuan ini, hutan alam Kalimantan yang terdiri dari aneka jenis pohon perlahan-lahan disulap dan digantikan dengan satu jenis pohon: pohon sawit telah menggantikan pohon ulin sebagai raja kayu Kalimantan. Di mana-mana di Pulau ini anda akan menjumpai pohon sawit. Jangan pernah berharap anda akan menjumpai kayu Belian atau pohon ulin dengan ukuran raksasa di sepanajang perjalanan darat anda. Di sepanjang perjalanan darat anda menyusuri kepulauan Kalimantan anda akan menjumpai dominasi satu pohon yang sama: sawit!

Rasa peduli warga akan kondisi terkini hutan Kalimantan bisa kita baca juga dalam komentar-komentar para Facebooker yang tergabung dalam Wall Kompas Forum di Fb. Postingan seorang peserta yang berisikan aktivitas sebuah perkebunan kelapa sawit yang menggunduli hutan untuk ditanami sawit di dalam Grup tersebut menimbulkan banyak reaksi prihatan dan kecemasan agar pemerintah pusat dan pemerintah daerah segera melakukan upaya-upaya penyelamatan terhadap hutan Kalimantan. Foto-foto tersebut dapat anda saksikan di sini: Wajah Hutan Kalimantan yang Sesungguhnya.

[caption id="attachment_297995" align="aligncenter" width="606" caption="Sumber (AFP PHOTO / BAY ISMOYO/Fotokompas.com)"]

13936693711947899118
13936693711947899118
[/caption]

Save Borneo agar tidak menjadi Mantankali!

Foto-foto selengkpanya tentang kondisi hutan Kalimantan terkini bisa dililhat di sini: Wajah Hutan Kalimantan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun