Mohon tunggu...
Fajar Ayu Nirmalasari
Fajar Ayu Nirmalasari Mohon Tunggu... -

Let's hand in hand and guide me to be the best partner for you.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Bahasa Inggris : Momok Untuk Si Kolot*

6 Desember 2013   05:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:16 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada suatu pagi, ada lima orang mahasiswa duduk bersantai dibawah pohon beringin untuk menunggu jam kuliah. Ketika sedang asyik bercengkama, tiba-tiba ada dua orang berjalan melintasi mereka. Diperjalanannya, kedua orang itu membahas tentang Bahasa Inggris dengan suara agak dipertinggi. Mendengar itu, kelima mahasiswa itu terhenyak dan dengan cepat menganti topik pembicaraan mereka. Mereka berkomentar mengenai Bahasa Inggris dengan cara pendang mereka masing-masing komentar pertama Bahasa Inggris itu susah, ribet, menjenuhkan, yes no-yes no. Mahasiswa kedua mengatakan bahwa sesaat setelah mendengar kata Bahasa Inggris yang muncul dibenaknya adalah rasa malas, atau pada intinya dia sangat membeci Bahasa Inggris. Sisanya berpendapat bahwa Bahasa Inggris itu biasa saja, Bahasa Inggris kadang mengenangkan kadang mengebalkan, dan mahasiswa terakhir berpendapat Bahasa Inggris mengasyikan dan sangat mudah.

Perbedaan pendapat diatas disebabkan oleh perbedaan cara pandang mereka, ada yang telah bersifat terbuka saat pembelajarannya, ada juga yang masih tetutup (kolot). Mereka mengamalkan sifat taqlid dalam cara pemahaman Bahasa Inggris.

Niat vs motivasi

Pada hakikatnya, setiap perbuatan diawali oleh niat namun dalam prakteknya, niat tak selalu dapat diwujudkan dengan mudah, ada kalanya kita menemui beberapa bahkan sejumlah rintangan saat hendak mewujudkan. Salah satu faktor yang menentukan gagal atau tidaknya pemcapaian niat seseorang adalah motivasi. Motivasi memerlukan niat, nait membutuhkan motivasi.

Motivasi adalah keinginan yang kuat yang ada didalam diri seseorang, yang dapat dijadikan sebagai penyemangat, menumbuhkan rasa sungguh- sungguh dan serius, serta motivasi mengerah, karena dalam konteks Bahasa Inggris, motivasi dapat berupa keinginan menguasai kemampuan berbahasa inggris.

Keinginan tntu tak akan berarti jika tidak ada suatu tindakan, keinginan akan berarti jika disertai kemauan yang kuat untuk mewujudkannya. Jadi, kita harus bersedia melakukan apapun yang diperlukan untuk mengubah keinginan kita menjadi kenyataan. Banyak orang yang ingin dapat berbahasa Inggris, namun setelah ia mengalami sedikit kesulitan mereka lalu menyerah dan tidak mau mencoba lagi.

Analisis Masalah si Kolot

Ada beberapa kesalahan cara padang dalam belajar Bahasa Inggris, yang mana kesalahan tersebut berpengaruh pada proses perwujudan niat seseorang (menguasai kemampuan berbahasa inggris). Kesalahan-kesalahan cara pandang itu diantaranya :

1.Mereka menganggap Bahasa Inggris adalah pengetahuan bukan keterampilan. Sehingga mereka mempelajari Bahasa Inggris seperti mempelajari sejarah, biologi, atau ilmu bumi, yakni dengan mempelajari teori dan menghafalkannya. Mereka lupa bahwa Bahasa Inggris adalah keterampilan, sehingga cara terbaik untuk memopelajarinya adalah melalui latihan yang sering.

2.Mereka lebih memfokuskan pada pengetahuan tentang bahasam bukan pada keterampilan berbahasa. Pandangan mereka ini, sama saja seperti belajar teori bermain bola basket tanpa adanya sebuah praktek.

3.mereka lebih focus pada tata bahasa daripada kosa kata. Ibarat bangunan, dimana kosa kata adalah batu bata. Lalu untuk apa kita mengetahui cara menyusun batu bata (kosa kata) untuk membangun sebuah bangunan (tata bahasa), namun kita sendiri tidak mempunyai bat bata (kosa kata) yang akan disusun.

4.Mereka tidak memiliki focus belajar yang jelas, keterampilan dalam berbahasa ada empat, yaitu : mendengar (listening), berbicara (speaking), membaca (reading), dan menulis (writing) setiap keterampilan memerlukan cara belajar yang berbeda, namun mereka menganggap mempelajari keempat keterampilan itu sama. Mereka menganggap diri mereka gagal saat mereka tidak berhasil menguasai satu jenis keterampilan itu.padahal adapun orang yang berbicara lancar namun tak dapat membaca dan menulis (misalnya orang buta huruf).

Pembenaran Kesalahan Belajar (PKB)

Saat mulai menemui suatu kebosanan bahkan enggan untuk belajar Bahasa Inggris, berikut hal-hal yang sebaiknya perlu ditanamkan dibenak ktia agar dapat termotivasi kembali :


  • Imajinasikan diri di masa depan
  • Belajar Bahasa Inggris adalah investasi untuk masa depan
  • Ingat kembali tujuan belajar

Belajar Bahasa Inggris sebenarnya mduah dan menyenangkan. Jadi, cara agar Bahasa Inggris tidak menjadi momok untuk kita (lagi) adalah kita harus lebih terbuka dalam pembelajarannnya. Kita tidak harus monoton belajar dari buku ajar (text book), atau terlalu mengandalkan bahkan menganggap guru atau dosen sebagaisatu-satunya orang yang dapat menjadi sumber belajar kita. Cobalah untuk terbua dan memanfaatkan segala macam teknologi yang telah ada sebagai pendukung belajar kita. Adapun cara mudah belajar Bahasa Inggris (agar tidak dianggap sebagai momok lagi) adalah :


  • Tonton film dengan Bahasa Inggris
  • Dengarkan lagu-lagu Bahasa Inggris
  • Dengarkan berita-berita dalam Bahasa Inggris (missal pada chanel BBC)
  • Membaca surat kabar Bahasa Inggris (missal : Jakarta Post)
  • Dengan mengaplikasikan internet sebagai sumber belajar.

Belajar Bahasa Inggris mudah bukan ?

*) Kolot : kuno, tidak modern : golongan orang yang mempertahankan adat istiadat kuno.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun