Mohon tunggu...
Fajar Awang Irawan
Fajar Awang Irawan Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, Peneliti

Seorang humoris, akademisi, pendidik, peneliti, dan praktisi. Ketertarikan pada bidang olahraga khususnya pada analisis gerak, performa, permainan tradisional, dan sesuatu yang baru

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Agen Penggerak Permainan Tradisional: Relawan, Aktivis, dan Penggiat

12 Agustus 2024   08:05 Diperbarui: 12 Agustus 2024   08:37 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Praktik Permainan Tradisional/dokpri

Bermain merupakan kegiatan yang menyenangkan untuk anak, orang dewasa, dan siapa saja yang menikmati kegiatan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki salah satunya pada perkembangan kognitif. Perkembangan kognitif merupakan aspek dasar suatu perkembangan untuk berpikir secara logis pada anak usia dini hingga dewasa. Bermain dan permainan merupakan solusi yang mudah untuk mencapai perkembangan kognitif pada anak usia dini.

Aspek yang mendasar yang merupakan bagian dari aspek kognitif. Mengacu kepada kemampuan untuk mengenali dan mengingat materi -- materi yang telah dipelajari mulai dari hal sederhana hingga mengingat teori -- teori yang memerlukan kedalaman berpikir. Juga kemampuan mengingat konsep, proses, metode, serta struktur. 

Menurut Slamet Asnawi selaku Ketua KPOTI Kabupaten Semarang yang disampaikan pada kegiatan sosialisasi permainan tradisional pada tanggal 10 Agustus 2024 di Ungaran, Aspek ini lebih tinggi dari pada aspek pengetahuan. Hal ini mengacu kepada kemampuan untuk mendemonstrasikan fakta dan gagasan dengan mengelompokkan, mengorganisir, membandingkan, memberi deskripsi, memahami dan terutama memahami makna dari hal -- hal yang telah dipelajari. 

Memahami suatu hal yang telah dipelajari dalam bentuk translasi (mengubah bentuk), interpretasi (menjelaskan atau merangkum), dan ekstrapolasi (memperluas arti dari satu materi). Setelah itu untuk menerapkan materi yang telah dipelajari dengan menggunakan aturan serta prinsip dari materi tersebut dalam kondisi yang baru atau dalam kondisi nyata. Juga kemampuan menerapkan konsep abstrak dan ide atau teori tertentu. Penerapan merupakan tingkat yang lebih tinggi dari kedua aspek sebelumnya yaitu pengetahuan dan pemahaman.

Aspek yang dibutuhkan anak anak setelah memahami secara teori materi yang disampaikan yatu dengan mempraktekkannya dilapangan. Psikomotorik adalah domain yang meliputi perilaku gerakan dan koordinasi jasmani, keterampilan motorik dan kemampuan fisik seseorang. Keterampilan yang akan berkembang jika sering dipraktekkan ini dapat diukur berdasarkan jarak, kecepatan, kecepatan, teknik dan cara pelaksanaan.

Peranan Kognitif, Afektif dan Psikomotorik Pada Agen Penggerak Permainan Tradisional

Dalam metode pendidikan lama, pengukuran pencapaian materi pengajaran hanya ditekankan kepada hasil, dan hanya pada aspek kognitif sehingga kerap kali mengabaikan aspek lainnya. Sehingga kerap kali hasilnya tidak efektif, karena untuk dapat mencapai tingkat pengetahuan tertentu yang diperlukan justru sebuah proses dan pengertian tentang konsep yang dapat dicapai dengan juga memperhatikan aspek afektif dan psikomotorik anak. 

Ketiga aspek atau domain ini sangat berperan besar pada tim Agen Penggerak permainan Tradisional dalam pendidikan anak, karena digunakan untuk mengukur keberhasilan proses pembelajaran terhadap anak. 

Ketiga aspek ini diperlukan untuk mengevaluasi sejauh mana materi pendidikan dapat diserap oleh anak dengan mengacu kepada kategori -- kategori di dalam tiga domain utama tersebut khususnya pada permainan tradisional. 

Ketiganya masing -- masing memiliki fungsi berbeda untuk mengetahui sejauh mana kemajuan proses belajar dan kemampuan anak dalam menyerap materi pembelajaran tertentu, dan juga sejauh mana efektivitas metode pengajaran yang digunakan.

Praktik Permainan Tradisional/dokpri
Praktik Permainan Tradisional/dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun