Pekan Kebudayaan Daerah Jawa Tengah
Permainan tradisional dalam dekade ini mulai merambah event Nasional. Hal ini tidak luput dari peran daerah dan kabupaten kota dalam menyelenggarakan beberapa kegiatan seperti sosialisasi dan pertandingan olahraga tradisional. Definisi olahraga tradisional tidak luput dari peran induk organisasi KPOTI yang mewadasi peraturan permainan dan panduan permainan pada setiap nomor pertandingan dalam permainan tradisional.Â
Melalui pengembangan dan kemajuan teknologi, media sosial juga turut andil mensukseskan penyebaran informasi pada setiap kegiatan, seperti halnya pekan kebudayaan daerah yang diikuti oleh 6 Kabupaten dan Kota seperti Semarang, Purbalingga, Batang, Jepara, Temanggung dan Kendal. Kegiatan ini secara langsung dibuka Oleh Eris Yunianto, M. Pd selalu Kabid Kebudayaan Disdikbud Jawa Tengah. Penyelenggaraan kegiatan ini oleh Disdikbud Jawa Tengah yang bekerja sama dengan KPOTI Jawa Tengah seperti yang disampaikan oleh Aji Tri selaku sekum KPOTI Jawa Tengah.
Untuk Cabang olahraga tradisional yang di pertandingkan diantaranya:
1. Hadang Putra
2. Terompah Panjang Putri
3. Egrang Putra
Sedangkan Hasil kejuaraan dari pertandingan ini diantaranya untuk Hadang Putra:Â
1.Purbalingga
2. Jepara
3. Batang
Juara Terompah Putri:
1. Jepara
2. Batang
3. Purbalingga
Juara egrang Putra:
1. Jepara
2. Purbalingga
3. Batang
Bagi Kabupaten semarang, kegiatan ini sebagai pemanasan dalam kegiatan yang akan diselenggaran pada bulan september yaitu Festival Panca Main yang rencananya akan diselenggarakan di Alun Alun Bung Karno. Menurut Slamet Asnawi selaku ketua KPOTI kabupaten Semarang, jenis perlombaan yang akan dipertandingakan diantaranya Egrang, Serok mancung, Ketapel, Balap Balok, dan Sreng.Â
Seperti diketahui bahwa Sreng dan serok Mancung merupakan permainan tradisional Asli dari Kabupaten semarang, sehingga sebuah kewajiban untuk melestarikannya. Hal serupa di sampaikan oleh Fajar Awang Irawan, dimana dengan adanya kegiatan Pertandingan berkala akan membuat setiap generasi yang berbeda usia akan tetap bisa melestarikan permainan tradisional.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H