Telinga Merupakan Salah Satu Anatomi Tubuh Pada Manusia Merupakan Ciptaan yang Maha Kuasa yang Patut Kita Syukuri.
Manusia dapat Mendengar segala sesuatu yang tertangkap oleh sepasang telinga yang tak pernah berhenti bekerja setiap hari selama manusia itu masih memiliki nyawa. Baik pada saat terjaga maupun tidur. Telinga manusia bekerja seperti mikrofon, maka sebut saja telinga kita adalah sebuah transduser. Telinga mendengar suara apapun, peran telinga mengubah getaran suara akustik menjadi energi mekanik yang kemudian dikirim ke otak sebagai impuls listrik.
Telinga manusia terdiri dari bagian telinga luar, tengah, dan dalam. Tulang di telingatengah manusia membantu memperkuat suara, sedangkan otot-otot telinga bagian dalam membantu melindunginya dari perubahan volume yang keras atau tiba-tiba. Seperti yang ditulis oleh seorang praktisi audio, Timothy A. Dittmar, buku “A Beginners Guide to Music Production”.
Kita mengetahui, frekuensi dibagi menjadi tiga area, yaitu bass (low), dari 20 hingga 200 Hz. Frekuensi menengah, dari sekitar 200 Hz hingga 5 kHz (middle). Dan treble (high), dari 5 hingga 20 kHz. Kebanyakan manusia mendengar paling baik dalam urutan berikut: midrange, high dan kemudian terendah (low). Namun saat volume suara meningkat, rentang frekuensi yang berbeda terdengar menjadi lebih merata (flat).
EAR FATIGUE
Pertahanan alami telinga manusia mendengar suara pada batasan 95 dB. Pada volume lebih dari 95 dB, otak menafsirkan suara bass sebagai suara yang lebih datar (flat) dan suara treble sebagai nada (pitch) yang lebih tajam. Manusia tidak dapat mendengar suara secara akurat pada volume yang lebih keras, di atas 95dB. Perlu diperhatikan, adalah membatasi waktu Anda untuk mendengarkan suara (musik) dengan volume keras. Anda dapat berisitrahat sejenak sepanjang sesi untuk memberikan waktu bagi telinga untuk pulih. Bagaimana Anda bisa mengharapkan hasil (mixing) yang bagus, jika Anda tidak dapat mendengar secara akurat karena kelelahan telinga (ear fatigue)?
EAR PLUG
Telinga manusia mendengar terhadap suara dengan volumekeras dan durasi yang terlalu lama dapat menyebabkan gangguan pendengaran permanen. Solusinya, kenakan penyumbat telinga (ear plug) berguna untuk konser keras dan acara lainnya dengan volume keras.
Atau, jika Anda berlatih dengan band rock Anda di studio, dapat pula kita mengenakan penyumbat telinga. Mengenakan penyumbat Telinga (ear plug) sedikit tidak nyaman pada awalnya. Tetapi kita akan terbiasa nantinya bila mengenakannya.
Beberapa produsen membuat penyumbat telinga dibuat secara khusus dan cocok untuk digunakan nonton konser musik, studio latihan band, dan aktivitas yang berhubungan dengan musik.
Penyumbat telinga ini dapat diperoleh di toko musik atau online. Karakter dari penyumbat telinga untuk musik adalah mungurangi amplitude (volume suara) tetap mempertahankan rentang frekuensi.
Usia dan jenis kelamin berkontribusi pada kemampuan seseorang untuk mendengar suara. Seiring bertambahnya usia, banyak dari manusia tidak akan dapat mendengar frekuensi jauh di atas 16 kHz, bahkan beberapa dari kita mungkin tidak dapat mendengar jauh di atas 13 kHz.
Sebagian besar pendengaran manusia yang “sempurna” terjadi sebelum usia yang ke-25. Dalam hal jenis kelamin dan pendengaran, wanita cenderung mendengar frekuensi yang lebih tinggi lebih baik daripada pria. Bulu telinga bagian dalam (organ corti) dan koklea lebih kaku pada wanita, menghasilkan respons frekuensi yang lebih sensitif.
Telinga adalah transduser yang cukup sensitif dengan respons frekuensi non-linear. Frekuensi yang paling baik didengar manusia adalah antara 1 dan 4 kHz, dan pada volume yang lebih rendah, telinga tidak merespons frekuensi bass dengan baik.
Pada volume yang lebih rendah, tiga tulang kecil di telinga tengah membantu memperkuat suara yang lebih pelan sehingga kita dapat mendengarnya dengan lebih baik.
Untuk melindungi telinga Anda pada volume yang lebih keras, masukkan penyumbat telinga dan kita bisa nikmati. Patut dipertimbangkan adalah frekuensi resonansi saluran telinga, kira-kira 3 kHz di telinga orang dewasa rata- rata.
Frekuensi resonansi ini berarti kita manusia lebih sensitif terhadap frekuensi tertentu. Satu hal yang menarik adalah bahwa tangisan bayi yang baru lahir juga sekitar 3 kHz. Pada saat mendengarkan musik atau review hasil mixing, yang didengar dari sepasang speaker, untuk memastikan frekuensi bass tidak berlebihan atau kekurangan, dengar suara dari speaker antara 80 dan 85 dB.
Ingat, ini adalah volume di mana rentang frekuensi terdengar lebih merata (flat). Untuk mengetahui seperti apa suara 80-85 dB, Anda dapat membeli dB atau pengukur tekanan suara di toko elektronik setempat, toko musik, atau menemukannya secara online. Kini ada juga Beberapa aplikasi telepon selular yang menawarkan berbagai jenis pengukur tekanan suara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H