Gema suara takbir telah terdengar, seiring dengan munculnya sang fajar. Baju baru dikeluarkan, opor dan ketupat disajikan, serta kamar mandi dipakai bergantian. Pagi terasa ramai, dengan berbagai aktivitas sebelum dilaksanakannya salat Idulfitri. Ibadah di hari kemenangan yang disambut meriah oleh umat Islam. Dalam semangat yang berlandaskan, Bulan Ramadan yang baik ingin ditutup dengan baik pula.
Tradisi atau kegiatan yang ada pada hari raya Idulfitri biasanya telah dipersiapkan jauh-jauh hari. Contohnya memasak makanan khas, seperti ketupat, opor, aneka kue kering, dan sebagainya. Ada juga tradisi seperti membeli baju baru untuk dikenakan di hari raya tersebut. Selain itu, tentunya tradisi yang paling benar-benar disiapkan untuk merayakan Idulfitri adalah mudik.
Adapun, pada hari-H Idulfitri juga terdapat beberapa tradisi seperti halal bi halal, ziarah kubur, dan bagi-bagi THR. Selain itu, ada satu kebiasaan yang unik ketika hari raya Idulfitri, yaitu banyaknya orang Indonesia yang membeli bakso ketika hari tersebut. Padahal, mereka telah mempersiapkan makanan lain yang mereka buat sendiri.
Suasana lebaran memanglah ramai dengan berbagai aktivitasnya. Namun, justru karena hal itu dalam momen-momen tertentu seringkali kita merasakan keheningan. Seringkali, setelah melakukan aktivitas-aktivitas di hari lebaran seperti tadi, ada suatu momen hening dimana kita bertanya dalam hati "Setelah ini apa yang akan dilakukan?"
Hal tersebut pun dirasakan oleh salah satu karyawan pabrik manufaktur bernama Hizkia. Dalam pekerjaannya, ia dituntut untuk bisa bekerja secara cepat dan tepat. Hal itu karena pabrik tersebut menerapkan target yang cukup tinggi pada setiap harinya. Kesibukan dan ramainya pabrik merupakan sesuatu hal yang biasa dirasakan setiap waktu ketika bekerja.
Terbiasa dalam aktivitas yang sibuk dan ramai, bahkan dari awal menjalani libur lebarannya Hizkia merasakan keheningan. Menyibukkan diri pun ia lakukan dengan cara membagi-bagikan makanan kepada pengguna jalan di sekitar rumahnya yang berada di jalan Dayeuhkolot. Hizkia berkata bahwa selain bentuk dari menyibukkan diri, berbagi makanan pun dapat bermanfaat bagi orang lain dan merupakan bentuk sedekah juga.
Sebenarnya, ada beberapa hal lain juga yang biasa dilakukan orang-orang setelah lebaran dalam rangka menyibukkan diri. Pertama, melakukan olahraga secara rutin. Ketika bulan Ramadan olahraga yang dianggap lebih berat ditinggalkan karena takut tidak kuat berpuasa, maka setelah lebaran banyak yang kembali pada kegiatan tersebut. Kedua, berlibur ke tempat-tempat wisata. Terakhir, melanjutkan kembali ibadah-ibadah yang biasa dilakukan pada bulan Ramadan seperti mengaji, dan berpuasa.
Pada akhirnya, masalah terkait hening atau tidaknya suasana setelah lebaran tergantung pada diri sendiri. Seperti halnya Hizkia, keheningan tidak nyaman bagi dirinya karena dia terbiasa di lingkungan yang sibuk dan ramai. Namun, ada juga yang justru nyaman terhadap keheningan karena sudah terbiasa juga terhadap suasana tersebut.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H