Mohon tunggu...
Fajar Andi SP
Fajar Andi SP Mohon Tunggu... -

Seorang yang berprofesi sebagai Akuntan Publik di Jakarta Selatan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gengsi Doooong...

23 Desember 2012   07:52 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:10 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gengsi Doooong........... Petikan kata tersebut mengingatkan saya pada sebuah film komedi yang dibintangi oleh grup Warkop DKI (Dono, Kasino, Indro). Pada film tersebut, diceritakan bagaimana persaingan gaya hidup antara ketiga tokoh tersebut....(saya lupa nama karakter/tokohnya hehehe).....jadi si Dono berperan sebagai seorang anak dari seorang juragan tembakau di desa. Kasino berperan sebagai anak pengusaha bengkel tetapi mengaku seorang anak dari seorang konglomerat di Jakarta dan kemudian si Indro berperan sebagai anak orang kaya yang memang kedua orang tuanya (dalam film tersebut) adalah orang kaya. Fenomena sosial yang digambarkan dalam film tersebut cukup menarik dimana pada tahun tersebut (menurut saya tahun 70an)...ketiga tokoh tersebut saling menunjukkan kehebatannya dalam hal penampilan...Dono yang datang dari desa pada akhirnya minta dibelikan kendaraan oleh ayahnya agar dapat diterima bergaul di Jakarta.....begitu juga Kasino...yang tiap hari selalu berganti-ganti kendaraan ketika kuliah (menggunakan mobil pelanggan ayahnya walaupun masih dempulan hehehhe)..... Coba kita perhatikan saat ini...budaya konsumerisme seolah-oleh menjadi kebutuhan yang pokok....kita lihat bagaimana anak kita merengek untuk dibelikan smartphone....sebagian dari kita juga mungkin terjebak dengan budaya ini...coba kita lihat bagaimana antrian orang akan membeli sebuah smartphone terbaru...bagaimana antrian masyarakat perkotaan terhadap sebuah night big sale..... Disisi lain, ini merupakan imbas akibat naiknya pendapatan kelas menengah yang mungkin saja kondisinya juga terjadi pada tahun film tersebut dibuat....pemilihan kendaraan atau mobil bukan lagi kepada fungsionalnya tetapi lebih kepada estetika dan kebanggaan pribadi.....jangan heran jika kita lihat ada sebuah mobil mewah yang mengisi BBM bersubsidi.....mampu beli mobilnya tapi....yah anda sendiri saja yang menilai.... Tak ketinggalan sektor property...rumah, apartement sangat laku dengan harga yang sudah cukup mahal...sehingga golongan muda tampaknya harus makin geser ke pinggiran Jakarta..... Ternyata apa yang dikatakan oleh orang bijak benar....bahwa sejarah akan selalu berulang.... Akhir kata ada gambar yang cukup lucu yang saya tunjukkan dibawah ini sekedar untuk mengingatkan kembali apa tujuan hidup kita... Salam Fajar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun