Mohon tunggu...
fajaralifandy
fajaralifandy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya sering bertanya-tanya tentang diri saya sendiri. Ada rasa ingin tahu yang mendorong saya untuk memahami siapa saya sebenarnya. Saya suka merenung, melihat tindakan dan pikiran saya, sambil mencari perspektif dari luar untuk mengenali sisi-sisi yang mungkin luput dari pandangan saya. Bagi saya, perjalanan memahami diri sendiri adalah proses yang terus berjalan. Setiap pertanyaan yang saya ajukan adalah langkah kecil menuju pemahaman yang lebih dalam. Dan saya tahu, perjalanan ini adalah bagian penting dari pertumbuhan saya.

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Muhammad bin Abdul Wahab: Kontribusi Pemikiran dan Implikasinya dalam Konteks Sejarah Islam

26 Desember 2024   09:46 Diperbarui: 26 Desember 2024   09:46 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosok Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Dalam konteks global, pemikiran Muhammad bin Abdul Wahab telah menyebar ke berbagai negara Muslim, di mana gerakan-gerakan yang terinspirasi oleh Wahhabisme muncul. Meskipun demikian, penerimaan terhadap ajarannya bervariasi, tergantung pada konteks sosial, politik, dan budaya di masing-masing negara. Di beberapa tempat, ajarannya diterima sebagai bagian dari upaya reformasi Islam, sementara di tempat lain, Wahhabisme dianggap sebagai ancaman terhadap keragaman tradisi Islam.

Muhammad bin Abdul Wahab adalah salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah pemikiran Islam. Dengan fokus pada tauhid dan penolakan terhadap praktik-praktik yang dianggap menyimpang, ia menciptakan gelombang reformasi dalam pemikiran Islam yang masih terasa hingga saat ini. Meskipun ajarannya menuai kontroversi, warisannya tetap menjadi bagian integral dari diskusi mengenai identitas dan praktik keagamaan di dunia Islam. Dalam analisis akhir, Muhammad bin Abdul Wahab mengajarkan pentingnya kembali kepada sumber-sumber autentik ajaran Islam sebagai panduan dalam kehidupan sehari-hari, sekaligus mengingatkan umat Islam tentang bahaya penyimpangan yang dapat mengaburkan esensi ajaran tauhid.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun