Dalam konteks global, pemikiran Muhammad bin Abdul Wahab telah menyebar ke berbagai negara Muslim, di mana gerakan-gerakan yang terinspirasi oleh Wahhabisme muncul. Meskipun demikian, penerimaan terhadap ajarannya bervariasi, tergantung pada konteks sosial, politik, dan budaya di masing-masing negara. Di beberapa tempat, ajarannya diterima sebagai bagian dari upaya reformasi Islam, sementara di tempat lain, Wahhabisme dianggap sebagai ancaman terhadap keragaman tradisi Islam.
Muhammad bin Abdul Wahab adalah salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah pemikiran Islam. Dengan fokus pada tauhid dan penolakan terhadap praktik-praktik yang dianggap menyimpang, ia menciptakan gelombang reformasi dalam pemikiran Islam yang masih terasa hingga saat ini. Meskipun ajarannya menuai kontroversi, warisannya tetap menjadi bagian integral dari diskusi mengenai identitas dan praktik keagamaan di dunia Islam. Dalam analisis akhir, Muhammad bin Abdul Wahab mengajarkan pentingnya kembali kepada sumber-sumber autentik ajaran Islam sebagai panduan dalam kehidupan sehari-hari, sekaligus mengingatkan umat Islam tentang bahaya penyimpangan yang dapat mengaburkan esensi ajaran tauhid.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H