Sebagai makhluk sosial manusia akan selalu berhubungan dengan apa yang ada di sekitarnya. Hidup selalu berdampingan dengan lingkungan dan makhluk hidup lainnya membuat manusia terus beradaptasi untuk memudahkan apa yang ingin dilakukan.
Mengutip teori klasik bahwa, manusia menciptakan segala sesuatu untuk berasal dari apa yang dibutuhkan yang biasa disebut dengan budaya.
Budaya dalam kehidupan manusia telah melalui beberapa fase sejak manusia ada di bumi ini. Dipengaruhi oleh lingkungan, manusia terus beradaptasi sehingga budaya di setiap belahan bumi memiliki cara dan karateristik yang berbeda.
Ya, budaya manusia sebagian besar banyak dipengaruhi oleh lingkungan, mulai dari sistem kepercayaan hingga teknologi yang diciptakan.
Saat ini, manusia sedang berada pada masa pandemi dimana manusia dibatasi aktivitasnya karena penyebaran pandemi yang masif. Kemudian pertanyaannya, apakah pandemi akan mempengaruhi terbentuknya bentuk budaya baru?. Menurut penulis Ya.
Hal ini karena, dapat dilihat dari adanya aktivitas baru yang dilakukan seperti WFH (work from home), SFH (study from home) dan aktivitas yang dilakukan dirumah. Aktivitas jarak jauh ini dilakukan dengan menggunakan teknologi dan sering disebut dengan virtual activity.
Sebenarnya virtual activity ini sudah muncul sejak diawali dengan aplikasi skype namun aktivitas virtual ini tidak dilakukan secara masif dan hanya bertujuan untuk menjalin keterhubungan saja.
Meskipun, virtual activity saat ini hanya digunakan pada pekerjaan saja, namun aktivitas ketika terus menerus dan berpengaruh pada aktivitas lain yang dilakukan, tidak menutup kemungkinan virtual activity akan menjadi sebuah budaya baru dan tidak hanya menjadi trend saja.
Hal ini tidak lepas dari efek pandemi yang memiliki pengaruh yang signifikan karena ketidakmampuan manusia untuk mengatasinya.
Maka dari itu, karena sifat manusia yang selalu beradaptasi dan menghindari ancaman, sangat memungkinkan  untuk manusia menciptakan sebuah budaya baru dan meninggalkan budaya lama.