Tak ingin berlama lama jappar langsung istirahat karna besuk pagi ingin melalukan hal yang sangat Istimewa sepanjang Sejarah, hingga di malam tidak bisa tidur karena memikirkan hal esuk yang sangat menengangkan bagi hidupnya dan mengumpulkan keberanian untuk berbicara, akhirnya pagi tiba setelah sholat subuh dengan perasaan yang takut dan terburu buru jappar naik ke puncak dengan membawa sebuah harapan yang sangat kuat di dalam dirinya.
Tapi harapan hanyalah harapan yang Dimana pendakian ini ingin digunakan jappar untuk menyatakan perasaanya yang dia sudah yakin jika seseorang itu menerimanya tetapi semua berbanding terbalik dan sangat mengecewakan, sesampainya di puncak jappar langsung menelpon ziaa yang berharap teleponya di angkat dan ingin menyatakan perasaanya alih alih di anggkat telponya tak terbalaskan dan tak ada kabar sejak jappar berpamitan kemarin, tetapi jappar disini tidak berfikir negative dia masih dengan penuh harapanya,
Jappar berniat untuk membuat sebuh video yang didalamnya di isi dengan beberapa kata tentang isi hati perasaanya kepada zia dengan menuruni gunung tersebut, tapi jappar tidak langsung turun karna dia tau kalua turun sekarang pasti banyak pendaki yang naik dan dia tidak cukup berani untuk melakukanya kalau banyak orang, pada saat itu jappar memutuskan untuk menuruni di waktu sore hari.
Walaupun akan terkena malam nantinya tapi jappar dengan tekat dan harapanya yakin jika akan berhasil jika di lakukan di sore hari, singkat cerita sore tiba dan melanjutkan untuk menuruni gunung tersebut dan membuat video yang tadi di rencanakan, video tersebut di buat di antara posh 3 ke posh 2 tetapi dengan jalur yang berbeda dengan pendakian kemarin supaya terlihat dengan jelas pemandanganya.
Setelah sudah membuat vidionya dengan harapan yang begitu besar sampailah jappar di basecamp dan berniat untuk menginrimkan vidionya dan setelah mengirimkanya dan melihat apa balasan dari zia menghancurkan semua harapan dan keyakianannya selama ini tapi dia tak menyalahkan apa yang zia perbuat kepadanya. Jappar hanya bisa tersenyum atas jawabanya dan melihat dalam ke atas gunung.
#walaupun sudah sangat nyaman bahkan sudah saling percaya itu belum menentukan kalau dia siap untuk mencintaimu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H