Mohon tunggu...
fajar adi nugroho
fajar adi nugroho Mohon Tunggu... Dokter - Dokter, Mahasiswa Prodi Magister Managemen Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Kerjasama Lunit dengan AstraZeneca untuk Diagnosa Kanker berbasis AI

21 November 2024   14:59 Diperbarui: 21 November 2024   15:02 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lunit Inc., perusahaan teknologi medis asal Korea Selatan, telah menjalin kerja sama dengan AstraZeneca, perusahaan biofarmasi global. Kolaborasi ini bertujuan untuk mengembangkan diagnostik kanker paru-paru berbasis kecerdasan buatan (AI).

Lunit dipilih sebagai satu-satunya mitra AstraZeneca dalam mendukung penggunaan obat Tagrisso untuk pasien kanker paru-paru non-sel kecil (NSCLC). Ken Nesmith, Chief Business Officer Lunit, menyatakan bahwa teknologi AI mereka akan membantu mengidentifikasi pasien dengan mutasi gen EGFR yang menjadi target utama obat ini.

Tagrisso sendiri adalah obat yang digunakan untuk pasien NSCLC, jenis kanker paru-paru yang mencakup 85% kasus global. Namun, obat ini hanya efektif jika pasien memiliki mutasi gen EGFR. Sebelumnya, metode untuk mendeteksi mutasi ini menggunakan teknologi next-generation sequencing (NGS), yang mahal dan memakan waktu.

Teknologi AI Lunit, bernama SCOPE Genotype Predictor, mampu menganalisis jaringan digital dan memberikan hasil hanya dalam lima menit. Teknologi ini tidak hanya cepat tetapi juga akurat, sehingga dokter dapat lebih efisien menentukan pasien yang membutuhkan tes lanjutan.

Kerja sama ini menjadi tonggak baru bagi Lunit sebagai perusahaan Korea pertama yang bermitra dengan perusahaan farmasi global untuk diagnosa berbasis AI. Selain kanker paru-paru, Lunit dan AstraZeneca juga mempertimbangkan untuk memperluas penggunaan teknologi ini ke jenis kanker lainnya.

Langkah ini menunjukkan komitmen Lunit untuk membawa teknologi diagnostik yang lebih cepat, terjangkau, dan akurat, terutama di negara-negara dengan infrastruktur medis yang masih berkembang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun