Mohon tunggu...
Muhammad FajarAdi
Muhammad FajarAdi Mohon Tunggu... Freelancer - Hello!

Saya Fajar adi dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengembangkan Usaha UMKM Kedai Kopi yang Ekonomis

20 Juni 2024   22:00 Diperbarui: 20 Juni 2024   22:10 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memainkan peran penting dalam perekonomian Indonesia. Salah satu bentuk UMKM yang semakin populer adalah kedai kopi. Kedai kopi tidak hanya menjadi tempat untuk menikmati minuman berkafein, tetapi juga tempat berkumpul dan berinteraksi. Kita akan membahas mengenai bagaimana cara mengembangkan usaha UMKM kedai kopi yang ekonomis. Dalam artikel ini, kami akan membagikan hasil wawancara eksklusif dengan Mas Andi, pemilik warung kopi "Teko Late" yang berada diblora, dengan berbagi kisah inspiratifnya dalam merintis dan mengembangkan usaha ini.


Pertama-tama kita perlu tahu apa saja perencanaan awal dalam memulai bisnis kopi ini,
1. Riset Pakar
 Sebelum memulai usaha kedai kopi, lakukan riset pasar untuk memahami kebutuhan dan preferensi konsumen. Identifikasi lokasi yang strategis dan potensial, serta analisis kompetitor di sekitar. Riset pasar akan membantu dalam menentukan konsep kedai kopi yang akan menarik pelanggan. Dalam wawancara saya dengan Mas Adi, beliau berkata sudah “tujuan kami mendirikan kedai kopi ini pelangan merasakan kopi yang enak tetapi dengan harga yang murah” dalam kata lain, yang Mas Andi menargetkan pelangganya mulai dari kalangan bawah ke tengah. Untuk bisa menikmati kopi dengan tempat yang nyaman. Kemudian mengenai kompetitornya, Mas Andi berkata “Di Blora sudah mulai banyak tempat kopi yang baru dan justru saya tambah senang, karena dengan begitu membuktikan banyak pengiat kopi yang mulai merintis usahanya. Kalo bisa saya bilang kopi adalah seni, yang mulai berkembang pengiat seni kopi tersebut”

2. Menentukan Konsep
 Konsep kedai kopi harus unik dan menarik. Apakah Anda ingin menghadirkan suasana klasik, modern, atau tema tertentu? Konsep ini akan mempengaruhi desain interior, menu, dan layanan yang ditawarkan. Pastikan konsep yang dipilih sesuai dengan target pasar yang ingin dijangkau. Dalam wawancara saya dengan Mas Andi ada beberapa hal yang dia sampaikan mengenai konsep kedai kopinya, “Dari awal saya sudah mengkonsep untuk menjadikan kedai yang terjangkau tetapi tidak lupa dengan tempat yang nyaman dan enak. tentu kami mengkonsep minimalis yang mengandung usur estetik karena keterbatasan lahan juga jadi kami ingin mengoptimalkan ruang yang ada” tuturnya.

Sumber : Dokpri
Sumber : Dokpri

Dari kedua hal tersebut tentunya tidak lulut dari cara pemasaran dan promosi salah satunya menggunakan media sosial. Manfaatkan media sosial untuk mempromosikan. Buat akun di platform seperti Instagram, Facebook, dan TikTok untuk menjangkau lebih banyak calon pelanggan. Posting konten yang menarik seperti foto-foto produk, promo, dan acara yang diadakan di kedai. Hal ini juga dilakukan oleh Mas Andi seperti yang dikatakan, “kamu juga aktif update di sosial media salah satunya instagram. bagaimana semua informasi mengenai kedai kami sampaikan disana seperti diskon dan promo, biasanya kami mengadakan promo di hari-hari besar nasional.”

Dalam menjankan bisnis kedai kopi ini pasti akan memerlulan kesabaran dan konsistensi dalam menjalankannya, maka dari itu saya bertanya kepada Mas Andi bagaimana dan apa saja tantangan dalam  mengelola warung kopi?
 
Mas Andi: Tantangan pasti ada, terutama di awal-awal kami membuka warung kopi ini. Salah satunya adalah mengenalkan kopi lokal kepada masyarakat yang sudah terbiasa dengan kopi instan atau kopi luar negeri. Kami perlu memberikan edukasi tentang keunikan dan keunggulan dari Kedai Wilis. Selain itu, menjaga konsistensi kualitas kopi juga menjadi tantangan tersendiri. Kami harus memastikan bahwa setiap biji kopi yang kami dapatkan dari petani memiliki standar yang sama. Pandemi COVID-19 juga sempat menjadi tantangan besar, di mana kami harus berpikir kreatif untuk tetap bertahan, seperti dengan memperkenalkan layanan pesan antar dan menjual kopi dalam kemasan untuk dinikmati di rumah.
 
Bagaimana Mas Andi dan tim mengatasi tantangan tersebut?
Mas Andi: Kami selalu berusaha untuk adaptif dan inovatif. Dalam menghadapi tantangan mengenalkan kopi lokal, kami sering mengadakan event dan bekerja sama dengan komunitas kopi untuk menyebarkan informasi tentang keunggulan kopi Kedai Wilis. Untuk menjaga kualitas, kami menjalin hubungan yang baik dengan para petani dan memberikan pelatihan agar mereka dapat menghasilkan kopi dengan kualitas terbaik. Saat pandemi, kami memaksimalkan penjualan online dan berinovasi dengan produk-produk baru, seperti kopi cold brew dalam kemasan yang praktis. Kami juga memanfaatkan media sosial untuk tetap terhubung dengan pelanggan dan mempromosikan produk kami.
 
Dalam wawancara ini juga saya menanyakan kepada Mas Andi, apa rencana ke depan untuk "Teko Late"?
Mas Andi: Ke depan, kami ingin terus mempertahankan kedai kopi ini dengan cita rasa yang asli. Kami juga ingin memperluas kerja sama dengan lebih banyak petani kopi dari berbagai daerah, sehingga kami bisa menawarkan lebih banyak varian kopi kepada pelanggan. Selain itu, kami berencana untuk memperkenalkan produk-produk baru yang inovatif, seperti kopi siap minum dalam berbagai varian rasa. Kami juga ingin terus meghadiei event yang tahunan seperti “International Coffee Day”.

Kesimpulan
Mengembangkan usaha UMKM kedai kopi yang ekonomis memerlukan perencanaan yang matang dan eksekusi yang tepat. Setiap langkah harus dilakukan dengan cermat. Dengan fokus pada kualitas produk, layanan yang memuaskan, dan inovasi yang berkelanjutan, kedai kopi akan berkembang dan menjadi pilihan favorit di kalangan pelanggan. Dalam era digital ini, pemanfaatan teknologi dan media sosial juga sangat penting untuk menjangkau lebih banyak pelanggan dan memperluas jangkauan bisnis. Semoga ini mampu memberikan wawasan dan inspirasi bagi Anda yang ingin memulai atau mengembangkan usaha kedai kopi. Selamat mencoba dan semoga sukses!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun