Mohon tunggu...
Fajar Dwi Adhari
Fajar Dwi Adhari Mohon Tunggu... Administrasi - Lainnya

Hidup Seperti Larry

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sistem Pendukung Keputusan

22 Juni 2023   10:52 Diperbarui: 22 Juni 2023   10:57 618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berbagai Tipe Decision dan Tingkat Manajemen/Dokpri

 

Dalam suatu perusahaan, ada beberapa tingkat menejerial. Setiap tingkat membutuhkan jenis informasi yang berbeda untuk mendukung pengambilan keputusan. Setiap tingkat juga mempunyai tingkat tanggung jawab pada jenis keputusan yang berbeda-beda. Jenis-jenis keputusan adalah sebagai berikut:

  • Structured Decisions, adalah keputusan yang berulang-ulang dan rutin, dan memiliki solusi yang standar berdasarkan analisa kuantitatif.
  • Unstructured Decisions adalah keputusan yang masih harus memberikan penilaian, evaluasi, dan wawasan untuk memecahkan suatu masalah. Setiap keputusan ini adalah novel, penting, dan tidak rutin, dan tidak ada procedure yang dapat diterapkan.
  • Semi Structured Decisions, Sebagian besar keputusan bisnis bersifat semi- terstruktur yang membutuhkan kombinasi antara prosedur solusi standar dan penilaian individu.

  • Proses Pengambilan Keputusan

Proses pengambilan keputusan ada beberapa langkah. Herbert Alexander Simon (1960) menulis Theory of human decision making yang mengidentifikasi ada 4 tahap dalam pengambilan keputusan yaitu:

  • Intelligence -- terdiri dari aktifitas mendefinisikan masalah.
  • Design -- Mengidentifikasi berbagai opsi solusi yang mungkin.
  • Choice -- Memilih satu opsi dari beberapa pilihan solusi yang ada.
  • Implementation -- Menjalankan solusi yang sudah dipilih dan memantau seberapa baik solusi yang dipilih dapat bekerja.

Theory of Human Decision Making/Dokpri
Theory of Human Decision Making/Dokpri

 Proses Pengambilan Keputusan/Dokpri
 Proses Pengambilan Keputusan/Dokpri

Manajer dan Pengambilan keputusan

 

Manajer memainkan peran utama dalam Organisasi. Lingkup tanggung- jawabnya cukup luas mulai dari membuat keputusan, menyusun laporan, sampai mengatur pesta ulang tahun.

Peran Manajer adalah aktivitas yang diharapkan manajer lakukan dalam suatu Organisasi. Mintzberg menemukan bahwa peran Manajer dapat dibagi menjadi tiga kategori yaitu:

  • Interpersonal Roles - Manajer berlaku sebagai wakil perusahaan ke dunia luar saat melakukan tugas simbolik, seperti saat mewakili organisasi dalam menerima penghargaan dari badan independen.
  • Informational Roles -- Manager berlaku sebagai nadi dari perusahaan, menerima informasi paling konkret, up-to-date dan mendistribusikan ke mereka yang membutuhkan. Oleh karena itu manajer sebagai penyebar informasi dan juru bicara untuk organisasi mereka.
  • Decisional Roles - Manajer bertindak pengambil keputusan dalam berbagai aktifitas sehari-hari, menangani berbagai problem yang timbul, memberikan sumber daya untuk staf yang membutuhkannya dan menengahi konflik antar kelompok.

Alasan mengapa Sistim Informasi tidak selalu berdampak positif

Sistem informasi tidak selalu dapat membantu semua peran manajerial. Bahkan pada peran manajerial di mana sistem informasi seharusnya dapat meningkatkan kualitas pengambilan keputusan. Investasi di bidang teknologi informasi tidak selalu menghasilkan hasil yang positif. Ada 3 alasan utama:

  • Information Quality - Keputusan yang berkualitas memerlukan informasi pendukung yang juga berkualitas. Jika output dari SI berkualitas rendah, maka pengambilan keputusan yang baik akan susah dilakukan.
  • Management Filters - Manajer bersifat selektif, fokus pada beberapa jenis masalah dan solusi, dan memiliki berbagai bias untuk menolak informasi yang tidak sesuai dengan pemahaman dan tujuan mereka.
  • Organizational Inertia and Politics - Organisasi yang birokratis dengan kemampuan dan kompetensi yang terbatas, seringkali keputusan diambil hanya untuk mewakili keseimbangan berbagai kelompok kepentingan daripada solusi terbaik untuk suatu masalah.

Kualitas suatu informasi bisa ditentukan oleh beberapa aspek seperti ditunjukkan pada Tabel - 8.2.

Aspek Kualitas Informasi/Dokpri
Aspek Kualitas Informasi/Dokpri

Business Intelligence dan Business Analytic

 

Business Intelligence (BI) adalah istilah kontenporer yang banyak digunakan oleh konsultan IT untuk menjelaskan semua infrastruktur yang dibutuhkan untuk warehousing, integrating, reporting, dan analyzing data. yang berasal dari operasional sistem.

Business Analytic (BA) lebih fokus pada tools dan teknik untuk menganalisis dan memahami data, seperti pemrosesan analitik (OLAP), statistik, model, dan Data Mining.

Keduanya mengenai mengintegrasikan semua data perusahaan menjadi satu, lalu menggunakan model, alat analisis statistik, dan Data Mining tools untuk memahami semua data tersebut.


Lingkungan Business Intelligence

 

Lingkungan Business Intelligence, menyoroti berbagai macam perangkat keras, perangkat lunak, dan kemampuan manajemen Ada 6 unsur dalam lingkungan Business Intelligence yang vendor tawarkan dan perusahaan kembangkan dari waktu ke waktu yaitu:

  • Data dari Business Environment: Bisnis harus bisa memanfaatkan baik data terstruktur maupun tidak terstruktur dari berbagai sumber. Data perlu diintegrasikan dan diorganisir sehingga dapat dianalisa dan digunakan oleh pengambil keputusan.
  • Infrastruktur BI: Landasan mendasar BI adalah database. Data dapat disimpan dalam database transaksional saja atau gabungan database transaksional yang terintegrasi ke Enterprise Data Warehouse atau disimpan dalam beberapa Data Mart.
  • Business Analytic toolset: Seperangkat software yang digunakan untuk menganalisa data dan menghasilkan laporan, menanggapi pertanyaan manajer, dan melacak kemajuan bisnis menggunakan Key Performance Indikator.
    Lingkungan Business Intelligence/Dokpri
    Lingkungan Business Intelligence/Dokpri
  • Managerial Users and Methods : Kecerdasan hardware dan software BI hanyalah secerdas pada manusia yang menggunakannya. Manajer menentukan agar pada analisis data menggunakan berbagai metode manajerial yang mendefinisikan tujuan bisnis strategis dan menentukan bagaimana kemajuan akan diukur. Tanpa pengawasan manajemen yang kuat, analisis bisnis dapat menghasilkan banyak informasi yang salah dan mengalihkan perhatian dari masalah yang sebenarnya.
  • Delivery Platform : Hasil dari BI dapat disampaikan dalam berbagai cara, tergantung pada apa yang perlu diketahui. MIS, DSS, dan ESS, memberikan informasi dan pengetahuan kepada orang dan tingkat yang berbeda dalam perusahaan. saat ini, BI dan paket BA mampu mengintegrasikan semua informasi ini dan menyajikannya ke desktop atau platform mobile manajer.
  • User Interface: Saat ini vendor menawarkan paket solusi yang disebut BA suite berupa data visualization seperti Dashboards dan Scorecards, keduanya juga mampu memberikan laporan pada Blackberry, iPhone, Andrioid dan handheld mobile lainnya serta pada portal web perusahaan. Bahkan Software BA dapat mengirim informasi di Twitter, Facebook, atau media sosial internal untuk mendukung pengambilan keputusan.

Kemampuan Business Intelligence dan Business Analytic

 

Business Intelligence dan Business Analytic dapat memberikan informasi yang akurat dan near real-time. Para pembuat keputusan membutuhkan Analytic Tools untuk memahami informasi dengan akurat dan cepat.

Untuk mencapai tujuan ini ada enam fungsi Analytic Tools yang dapat diberikan oleh BI:

  • Production Reports: Ini adalah laporan periodik yang informasi dan layoutnya telah ditentukan berdasarkan kebutuhan Industry Specific.
  • Parameterized Reports: Users dapat masukkan beberapa parameter sesuai kebutuhannya. Parameter ini berfungsi untuk menyaring data sehingga hanya informasi yang sesuai dengan pilihannya yang akan diberikan sistem.
  • Dashboards/Scorecards: adalah alat visual untuk menyajikan data kinerja. Kinerja suatu organisasi bisa menggunakan KPI yang telah didefinisikan oleh User
  • Drill Down: ini adalah kemampuan untuk berpindah fokus dari ringkasan tingkat tinggi ke tampilan detail yang lebih rinci.
  • Ad-Hoc Query/Search/Report Creation: Memberi kemudahan pada pengguna bisnis untuk membuat desain laporan mereka sendiri berdasarkan Queries dan Searches.
  • Forecasts, Scenarios, Models: Ini termasuk kemampuan untuk melakukan What-If Analysis, Linear Forecasting dan menganalisa Data menggunakan Standard Statistical Tools.

Analytic Modeling/Dokpri
Analytic Modeling/Dokpri

Pengguna Business Intelligence dan Business Analytics

Lebih dari 80 persen dari pengguna BI terdiri dari pengguna biasa yang mengandalkan sebagian besar pada laporan produksi. Eksekutif senior cenderung menggunakan BI untuk memantau kegiatan-kegiatan perusahaan menggunakan antarmuka visual seperti dashboard dan scorecard. Manajer menengah dan analis mungkin untuk tenggelam dalam data lebih jauh dengan query dan Slice and Dice data lintas dimensi-dimensi yang berbeda. Dengan alasan kepraktisan karyawan operasional, pelanggan dan juga pemasok, sebagian besar mencari prepackaged reports.

Strategi Manajemen untuk Mengembangkan BI dan BA

 Ada dua strategi yang berbeda untuk mengadopsi kemampuan BI dan BA untuk organisasi: One-Stop Integrated Solution Vs. Multiple Best-of-Breed Vendor Solution. Apapun strategi yang diadopsi suatu perusahaan dalam implementasi BI dan BA, perusahaan akan menjadi tergantung oleh satu atau beberapa vendor, sementara biaya perpindahan ke vendor lain tidaklah murah.

Pengguna Business Intelligence/Dokpri
Pengguna Business Intelligence/Dokpri

Vendor BI biasa klaim bahwa Tools dan mitra teknologi untuk membangun solusi BI dapat menyatukan portofolio layanan, software, hardware, namun manajer harus mengevaluasi secara kritis klaim tersebut, dengan melihat lebih dalam bagaimana kinerja bisnis dapat meningkat dengan adanya sistem baru, dan membandingkan apakah biaya besar yang dikeluarkan sepadan dengan manfaat yang akan didapat.

Sistem Pendukung Keputusan untuk manajer Operasional, Menegah, dan Senior.

Manajer Operational dan Manajer Menengah umumnya mempunyai tanggung jawab untuk memantau kinerja aspek-aspek kunci dari bisnis. Keputusan yang mereka buat sebagian besar adalah terstruktur, MIS dikembangkan dengan tujuan untuk mendukung keputusan-keputusan yang bersifat terstruktur dan output utama MIS adalah laporan rutin produksi.

Decision Support Systems (DSS) adalah delivery platform BI dengan kemampuan untuk mendukung pengambilan keputusan semi-terstruktur. "What- If" analysis, Multidimensional Analysis dan OLAP sebagai salah satu teknologi utama BI.

DSS digunakan oleh manajer "Super Users" dan Analis bisnis yang tajam analisanya, menggunakan model yang lebih canggih untuk menemukan pola-pola tersembunyi dalam data, untuk menemukan alternatif model skenario bisnis, atau untuk menguji hipotesis tertentu.

Pivot-Table pada Spreadsheet juga mempunyai fitur serupa untuk analisis multidimensi, dimana manajer "Super User" dan Analis menggunakannya untuk mendukung pengambilan keputusan semi terstruktur.

Untuk membantu C-Level Executive Manager yang fokus pada informasi kinerja penting dapat menggunakan Executive Support Systems (ESS). Salah satu platform yang populer dalam menerapkan ESS adalah Balanced Scorecard (BSC). BSC adalah metode populer untuk memahami informasi -- informasi kunci yang benar-benar penting yang dibutuhkan oleh eksekutif suatu perusahaan (Kaplan dan Norton, 1992).

Balanced Scorecard (BSC)

Balanced Scorecard adalah kerangka kerja untuk mengoperasionalkan rencana strategis perusahaan dengan berfokus pada hasil yang terukur pada empat dimensi kinerja perusahaan:

  • Financial
  • Business Process
  • Customer dan
  • Learning and Growth.

Masing-masing dimensi mempunyai beberapa Performance Indicator seperti ditunjukkan pada Gambar-8.4.

Konsep Balance Scorecard/Dokpri
Konsep Balance Scorecard/Dokpri

Pendukung Keputusan untuk Manajemen Senior

Metodologi manajemen populer lain adalah Business Performance Management (BPM). Pada tahun 2004 awalnya sekelompok industri (dipimpin oleh perusahaan yang menjual sistem Enterprise dan database seperti IBM, Oracle, dan SAP), mendefinisikan BPM, yaitu perangkat lunak yang bisa menerjemahkan strategi perusahaan menjadi target operasional secara sistematis.

Setelah strategi dan target ditentukan, sekelompok KPI dikembangkan untuk mengukur kemajuan menuju target. Kinerja perusahaan kemudian diukur dengan informasi yang diperoleh dari operasional database perusahaan.

Group Decision-Support Systems (GDSS)

 Di dalam Perusahaan banyak pekerjaan dilakukan dalam kelompok- kelompok, untuk mendukung pengambilan keputusan organisasi kelompok telah dikembangkan sistem kategori khusus yang disebut Group Decision-Support Systems (GDSS). GDSS adalah sistem kolaborasi dan alat untuk Video Conference dan pertemuan elektronik berbasis Web mendukung beberapa proses keputusan kelompok. GDSS berbasis komputer interaktif yang dapat digunakan untuk memfasilitasi solusi dari Unstructured Problems oleh sekelompok pembuat keputusan yang saling bekerja sama di satu lokasi atau di lokasi lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun