jika tidak ada pertemuan yang melegakan
masihkah ada perpisahan yang melegakan
jika tidak ada perpisahan yang melegakan
masihkah ada kekecewaan yang melegakan
jika tidak ada kekecewaan yang melegakan
masihkah ada kehampaan yang bisa ditangiskan
jika tidak ada lagi kehampaan yang bisa ditangiskan
masihkah ada ruang dan waktu untuk kembali bertemu
kembali pada makna kejujuran dan ketulusan, tak bersyarat
seperti kala senja
mentari menari pergi
menghangatkan memori
seperti waktu gelap
mempertemukan lelap
dengan dekap kehangatan
seperti saat pagi
yang menyinari tanpa syarat
namun penuh dengan isyarat
bernyanyi dalam sunyi, hingga sepasang telingaku sendiri pun tak mampu menemukan suaraku
bernyanyi dalam sunyi, hingga sepasang mataku sendiri pun tak mampu menemukan cakrawalaku
bernyanyi dalam sunyi, memikirkan apa yang bisa terpikirkan. hanya harap dalam doa
bernyanyi dalam sunyi, merasakan apa yang bisa terasakan. hanya harap dalam doa
pun jika aku hanya bisa berhenti berharap. semoga doa dalam alam bawah sadarku masih terjaga, menjadi dasar
dalam kesunyian yang paling senyap, semoga semua harap akan lengkap dengan pengaminan-pengaminan.
10 juni 2017 (rewrite and edited)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H