Manfaat dari terjadinya pergeseran old media menuju media baru adalah;
1. Â Memperluas kemampuan masyarakat Kota Banjar Patroman dalam berkomunikasi dengan penggunaan alat teknologi.
2. Masyarakat Kota Banjar Patroman sebagian besar telah menggunakan media baru berupa media sosial (whatsApp).
3.Pergeseran komunikasi old media ke new media dirasakan banyak bermanfaat untuk menambah pengetahuan yang tanpa batas ruang dan waktu.
Masyarakat Kota Banjar Patroman sebagian besar menggunakan new media berupa social media. Pengunaan media baru yang digunakan saat ini adalah sosial media. WhatsApp mulai diminati selain social media. Hal ini karena desakan penggunaan platform tersebut untuk media pembelajaran di sekolah dan kampus.Â
Sedangkan old media yang masih digunakan adalah komunikasi langsung tatap muka by words of mouth atau dari mulut kemulut. Pada awalnya komunikasi langsung digunakan dan dilanjutkan dengan komunikasi bermedia. Pergeseran komunikasi old media menuju new media  dirasakan banyak bermanfaat untuk menambah pengetahuan informasi, ide, dan opini. Komunikasi terjadi menjadi personal dan mungkin berlangsung tanpa perantara.
Jadi kesimpulannya, Warga masyarakat Kota Banjar Patroman menggunakan media baru berupa media sosial dan impact positif dari pergeseran komunikasi media lama ke media baru untuk menambah pengetahuan yang LIMITLESS atau tanpa batas ruang dan waktu.
Menyediakan peluang untuk warga masyarakat Kota Banjar Patroman berkomunikasi lebih sering dan dapat memberi literasi media. Warga dapat menangkap impact yang negatif new media. Karena literasi media dapat membuat khalayak mengevaluasi dan berpikir kritis terhadap pesan media.
Maka dari itu, sekarang new media sudah tersebar luar dimana-mana termasuk di masyarakat Kota Banjar Patroman dan hampir ke pelosok-pelosok lainnya. Media baru tersebut digunakan sangatlah luar biasa oleh seluruh warga dunia dan menjadi suatu hal yang sangat tidak bisa dilewatkan.
Namun pesan yang menurut saya sangatlah harus diikuti, yaitu kita wajib pandai dalam hal "filterisasi" dalam memilih-milih apa yang ingin kita baca dan menentukan level of urgency nya. Cek apakah itu bermanfaat bagi kehidupan kita sehari-hari atau hanya buang-buang waktu. Karena sejatinya otak kita itu dapat overload kapan saja. Sehingga apabila terlalu banyak yang difikirkan akan ada tendency kita susah me-recall apa yang sudah kita rekam di otak kita. Jadi, bijaklah dalam memilih berita dan informasi yang akan kita konsumsi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H