Tak hanya di SMK Jateng, Ganjar juga menggratiskan semua SPP bagi siswa SMA negeri sederajat di Jateng. Kebijakan itu ia mulai sejak 2020 lalu. Bagi siswa yang sekolah swasta, ia gelontorkan dana BOS dan beasiswa yang cukup besar. Tahun 2022 saja, total BOS yang digelontor Ganjar ke siswa sekolah-sekolah swasta di jateng mencapai Rp194,4 miliar.
Bukan hanya untuk siswa saja, perjuangan Ganjar di bidang pendidikan juga menyasar ke guru dan tenaga pengajar. Salah satu yang fenomenal adalah, Ganjar menyetarakan semua gaji guru honorer SMA sederajat di Jateng setara dengan UMR daerah masing-masing. Kebijakan ini bak oase di gurun pasir bagi guru honorer yang nasibnya selalu horor.
Bayangkan saja, honorer di Kota Semarang kini bisa bergaji Rp2,8 juta perbulan. Tahun-tahun sebelumnya, banyak yang gajian hanya Rp300 ribu perbulan atau ada juga yang bahkan nggak gajian.
Di Jateng juga ada yang namanya sekolah virtual. Program ini digagas Ganjar saat pandemi melanda. Melihat banyak anak-anak bisa sekolah di rumah dengan teknologi, maka ia membuat sekolah khusus dengan metode belajar mengajar yang sama.
Sekolah Virtual ia dedikasikan untuk anak-anak yang putus sekolah. Mereka yang harus bekerja membantu orang tua di sawah, menjadi asisten rumah tangga, sudah berkeluarga bahkan yang menjadi diaspora di luar negeri. Semua tetap bisa melanjutkan sekolah dengan program Sekolah Virtual Ganjar ini.
Peserta didik Sekolah Virtual itu diberi handphone atau laptop oleh Ganjar. Mereka belajar diwaktu senggang setiap hari di tempatnya masing-masing. Guru memberikan pengajaran dan pemantauan dengan sistem daring. Setelah lulus, mereka bisa mendapatkan ijazah setara dengan siswa sekolah formal lainnya.
Masih banyak lagi perjuangan Ganjar di bidang pendidikan. Termasuk soal kurikulum. Hanya Jawa Tengah, yang membuat kurikulum anti korupsi dan kurikulum anti radikalisme bagi siswa di sekolah.
Kurikulum itu dibuat Ganjar untuk menyiapkan generasi bangsa yang hebat, cerdas dan berintregritas. Ganjar ingin menyiapkan anak-anak muda yang pandai secara intelektual, emosional sekaligus spiritual. Anak-anak yang anti korupsi dan anti pada semua pemahaman radikalisme serta intoleransi.
Banyak yang tidak tahu dengan kiprah Ganjar di bidang pendidikan ini. Makanya, tak sedikit orang nyinyir dan menyebutnya gubernur tak berprestasi.
Memang kiprah Ganjar ini tak bisa menggantikan sosok Ki Hadjar Dewantara. Tapi melihat semangatnya memperjuangkan pendidikan, ia pantas dipanggil Ki Ganjar Pranowo. Tokoh pejuang pendidikan yang menyiapkan generasi emas di masa yang akan datang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H