Mohon tunggu...
Fajar Mahdi
Fajar Mahdi Mohon Tunggu... Psikolog - typing.......

nulis ini, nulis itu, nulis semuanya

Selanjutnya

Tutup

Politik

5 Kesalahan Pencitraan Puan

13 November 2021   07:47 Diperbarui: 13 November 2021   08:27 1240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok kedaulatanrakyat

Politik memang penuh pencitraan. Tapi kalau tak punya ilmu tentang pencitraan, maka hasilnya akan seperti Puan. Memalukan!

Kemarin saya tak sengaja melihat foto dan video Puan Maharani sedang menanam padi di sawah. Puan yang anak mama, mau masuk ke sawah yang kotor dan berlumpur. Tapi demi kesan merakyat, ya apa boleh buat?

Mungkin bagi sebagian orang, aksi Puan ini terkihat luar biasa. Hebat ya, Puan sangat merakyat dan sederhana. Tapi bagi para petani, aksi Puan ini sungguh tak bermakna.

Saya anak petani. Tinggal di desa dengan mayoritas penduduk berprofesi sebagai petani. Saya tahu betul, bagaimana keseharian para petani.

Melihat aksi Puan kemarin, saya jadi terpingkal. Apa yang dipertontonkan Puan, jauh dari apa yang biasa saya lihat di desa. Aksi Puan kemarin menurut saya sangat-sangat hiperbola. Ia tak sadar, dengan bangga mempertontonkan kebodohannya.

Setidaknya ada lima kesalahan dari pencitraan Puan.

1. Tak ada petani menanam padi saat hujan

Setahu saya, tidak pernah ada petani yang menanam padi saat cuaca sedang hujan. Biasanya, ibu-ibu petani menghentikan aksi tanam padi meereka dan berteduh di gubuk-gubuk sambil makan. Tak jarang, mereka ngobrol sana-sini sambil ngrasani tetangga. Lalu saat hujan reda, mereka kembali nyemplung ke sawah dan melanjutkan pekerjaannya.

Tapi kemarin jadi hal yang luar biasa. Para petani di Sleman, mendampingi Puan menanam padi meski sedang hujan. Bahkan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti juga merasakan keresahan yang sama dengan saya. Katanya, biasanya petani tanam padi tidak hujan-hujanan. Nah lhooo...

2. Ke sawah pakai sepatu boots

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun