Apalagi mereka yang ada di kawasan terpencil dan terdepan. Ketiadaaan infrastruktur yang memadai selama ini menjadi penyebab utama masyarakat pedesaan kehilangan akses untuk menjajakan komoditi andalan mereka. Wal hasil, perekonomian masyarakat tidak mengalami peningkatan. Diharapkan dengan adanya perbaikan dan pembangunan infrastruktur, utamanya di kawasan-kawasan yang semula terisolasi, membuat mereka menjadi lebih memiliki akses ke luar daerah dan terciptanya kesejahteraan ekonomi masayarakat yang lebih baik.
Pembangunan yang gencar di lalukan pemerintah baik di bidang infrastruktur maupun non infrastruktur disebut Jokowi sebagai cara untuk memajukan bangsa. Oleh karena itu, pembangunan infrsatruktur juga harus diimbangi dengan pembangunan karakter dan membangun peradaban. Mental dan karakter pun menjadi modal penting dalam hal ini.
"Satu hal yang tidak boleh dilupakan dalam membangun mental dan karakter bangsa," tandas presiden yang mengawali karir politiknya sebagai Wali Kota Solo itu, sebagaimana disampaikan dalam Pidato Kenegaraan Sidang Bersama di Gedung MPR pada 16 Agutus 2018 lalu.
Kepala negara menjelaskan bahwa saat ini Indonesia bukan sekedar melakukan pembangunan fisik, melainkan tengah membangun peradaban. "Padahal, sesungguhnya kita sedang membangun peradaban, membangun konektivitas budaya, membangun infrastruktur budaya  baru," ungkapnya.
Sebelumnya, presiden juga pernah menandaskan bahwa pembangunan fisik yang dilakukan bukan sekedar urusan ekonomi. Lebih dari itu, pembangunan ini dilakukan memiliki kaitan erat dengan upaya mempersatukan Indonesia.
"Kenapa kita bangun infrastruktur besar-besaran, itu karena memang kita ingin anggaran ini fokus, kerjain satu, tapi fokus. Untuk apa? Bukan karena masalah ekonomi, mobilitas barang dan orang, tetapi dengan infrastruktur akan menyatukan kita Indonesia," kata Presiden saat membawakan pidato pada pembukaan Kongres ke-XX Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) di Manado, Rabu (15/11/2017) silam.
Dengan adanya konektivitas antar budaya, berbagai budaya yang berbeda di Nusantara bisa dipertemukan. "Orang Aceh bisa mudah terhubung dengan orang Papua, orang Rote bisa terhubung dengan saudara-saudara kita di Miangas, sehingga bisa semakin merasakan bahwa kita satu bangsa, satu Tanah Air, kembali Presiden Jokowi menegaskan hal tersebut dalam Pidato Kenegaraan Sidang Bersama di Gedung MPR pada 16 Agutus 2018 silam. (y)
)* Penulis Adalah Pengamat Sosial Ekonomi.
Tag: Pertama Sejak Krismon! Era Jokowi Kemiskinan di Titik Terendah, Era pemerintahan Presiden Joko Widodo, tingkat kemiskinan Indonesia terendah sejak Krismon, penduduk miskin di perkotaan, penduduk miskin di pedesaan, faktor pemicu penurunan angka kemiskinan, era Jokowi getol lakukan pembangunan infratsruktur,
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H