Mohon tunggu...
Fajar AriefRiyanto
Fajar AriefRiyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa IKIP Siliwangi Prodi Pendidikan Bahasa Inggris

Menyukai hal-hal yang berkaitan dengan sastra dan islam

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Meluruskan Kesalahan Penulisan Gabungan Berimbuhan Awalan dan Akhiran yang Sudah Lazim di Masyarakat

10 November 2020   10:40 Diperbarui: 28 April 2021   23:22 1231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Meluruskan Kesalahan Penulisan Gabungan Berimbuhan (green chameleon/unsplash)

Ini adalah kali pertama saya menulis di kompasiana. Bukan karena saya tipikal orang yang tidak suka menulis, tapi karena ketidaktahuan saya bahwa platform kompasiana memperbolehkan kalangan umum untuk menulis di platform ini. 

Selain hal tersebut, alasan saya menulis di kompasiana adalah karena perintah dosen saya untuk melakukan membuat artikel tentang analisa terhadap problematika kaidah kebahasaan yang dianggap lazim di masyarakat namun sebetulnya salah.

Pada kesempatan ini saya akan menyinggung masalah tentang kesalahanan penulisan gabungan kata yang sudah menjadi hal yang wajar di masyarakat. 

Namun, sebelum saya memulai pembahasannya saya ingin bertanya terlebih dahulu kepada para pembaca. Mana yang benar, pertanggung jawaban atau pertanggungjawaban? Jika Anda menjawab pertanggung jawaban, maka saya pastikan jawaban Anda salah. Mana jawaban yang menurut Anda benar, sukarela atau suka rela? 

Jika jawaban Anda adalah suka rela, maka jawaban Anda juga salah. Itulah beberapa contoh yang menjadi latar belakang kenapa saya ingin membahas problematika pada gabungan kata. Lantas bagaimana cara menulis gabungan kata yang benar? Berikut ini pembahasannya.

Pertama-tama, saya ingin mengajak para pembaca untuk mencari tahu apa yang dimaksud kata gabungan. Menurut website BFOX, gabungan kata adalah suatu penggabungan suatu kata dengan kata lainnya. 

Penggabungan ini bisa menghasilkan makna baru ataupun tetap, tergantung jenis gabungan kata itu sendiri. Dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI), penulisan gabungan kata mempunya beberapa ketentuan.

Pertama, unsur gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah khusus dan ditulis terpisah.

Contoh :

  • meja hijau
  • orang tua
  • cendera mata
  • nikah siri

Kedua, gabungan kata yang dapat menimbulkan salah pengertian ditulis dengan membubuhkan tanda hubung (-).

Contoh :

  • ibu-bapak kami (ibu dan bapak kami)
  • ibu bapak-kami (ibu dari bapak kami).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun